Friday, July 30, 2010
think about TAX
Pernah gak ngalami jalan yang rusak berat, sehingga mobil kita jalannya jadi pelan banget, ato pernah gak liat jembatan rusak berat yang gak kunjung diperbaiki? Siapa yang salah?
Mungkin tiba2 Anda berkenyit dan bertanya, “hei dy, What are you talking about?” I’m talking about tax! Pajak!
Pajak disebut-sebut sebagai sumber pendapatan untuk membiayai semua hal diatas. Uang pajak yang disetorkan kepada pemerintah, diputer dan dipergunakan selain untuk pembiayaan Negara juga pembiayaan layanan publik.
Hahahah…. Anda mungkin lantas berkata, “Ya ya, so apa yang kamu maksud?”
Pertanyaan saya berikutnya adalah: Sudahkah Anda membayar pajak?
Ato make it simple lah, “Do You have an NPWP? Nomor Pokok Wajib Pajak.
Tidak dapat dipungkiri kenyataannya, betapa banyak orang yang alergi dengan pajak… hehehe..
Satu pameo yang beredar dikalangan pebisnis adalah, “kenapa harus bayar pajak kalo bisa gak bayar” isn’t that so ironic?
Ada orang yang dengan bangga bisa kelabuhi agen pajak.
Ada orang juga yang bangga karena belum punya NPWP
Ada satu berita yang unik beberapa taun lalu, bahwa Aa Gym (jauh sebelum dia kesangkut kasus poligaminya…) adalah orang pembayar pajak terbesar di Indonesia. Pembayar Pajak Terbesar! Can you imagine that… dalam salah satu wawancara, ia mengatakan “Saya tidak punya alasan untuk tidak membayar pajak” OMG..
Pernah gak mikir, kenapa sedikit banget yang bisa ngomong kayak gini?
Lepas dari berbagai fakta dan ketakutan masyarakat, bahwa pajak tidak dipergunakan sebagaimana mestinya (baca: dikorup kiri kanan) tapi toh seharusnya pajak tetap menjadi bagian negara dan kita wajib memberikan Negara, apa yang memang menjadi haknya bukan? Sebagaimana Yesus ajarkan, berikan apa yang menjadi Tuhan dan berikan juga apa yang menjadi hak raja
Balik lagi dengan cerita jalan rusak,
Kita kadang hanya bisa ngomel2, tapi lupa bahwa kadang sebagian beban untuk memperbaikinya ada di pihak kita. Perbaikan jalan raya dibiayai dari pajak yang kita bayarkan. Kalo kita gak bayar pajak, trus darimana pemerintah dapat dana segar untuk perbaikan jalan tadi.
Lantas jika sebagai kompensasinya pemerintah mengambil hutang luar negeri, nah loo… malah didemo mati-matian…
Si orator berteriak lantang, “Apa gak tau hutang LN kita dah banyak? Mo dibayar pake daun singkong? Anak kecil imut baru lahir aja udah dapet bonus bayar utang sekian ribu dollar” nah looo… bingung kan pemerintah
Melalui pajak, pemerintah membangun negeri ini… melalui pajak, kita turut ambil bagian dalam mendukung pemerintah.
Jika kita selama ini dengan bangga telah membantu Negara dan memberi arti dengan berdoa, berpuasa, menangis, doa keliling, upacara, hormat bendera merah putih… maka please skali lagi, tambahkan dalam daftarmu: Membayar Pajak!
Banyak banget orang2 tiba-tiba ngumpet kalo ketemu pajak, ato ada juga perusahaan yang malah bikin double (bahkan kalo perlu triple) pembukuan. Intinya cuma satu: supaya gak bayar pajak banyak2… sounds familiar?
Kenapa kita ngumpet? Kenapa alergi dengan pajak?
Yesus aja bayar pajak kok….
mumpung masih ada Sunset Policy (pemutihan pelaporan pajak), so kita bisa mulai prepare mulai dari sekarang.
Akhirnya, aku pengen ninggalin dengan kata-kata ini, “Orang bijak taat pajak…”
Labels:
idea
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment