Friday, January 27, 2012
Me vs Coffee
Apa hubungan antara minum kopi - Kompas TV - hidup semakin nikmat?
Bagi saya, demikianlah yang saya rasakan belakangan ini. Saya semakin bisa merasakan lezatnya minum kopi.
apa bingung? kayaknya ada missing link yah?
hehe.. oke oke... saya akan pelan..
Itu karena saya menemukan acara yang menarik dan membuat saya punya hobi baru, yaitu minum kopi.
di Kompas TV ada Acara yang berjudul: Coffee Story, yang digawangi oleh Adi Tarupratjeka, salah satu barista paling hebat di Indonesia (barista: bartender-nya kopi) . Dia sanagt ahli membawa penontonnya menikmati arung alur kopi, mulai dari awal produksinya - hingga kopi tertuang dalam gelas dan siap diminum. Sehingga sewaktu menyaksikan di TV kopi itu sudah siap terseduh dalam gelas dan siap diminum, seperti terasa wangi aroma kopinya muncul langsung di depan TV … hm … hm ….
Kopi sebenarnya bukan kesenangan saya.. kalau boleh memilih antara kopi dan teh, saya akan memilih teh. dan saya terbiasa untuk mengapresiasi teh: manis, pahit, kental atau encer. lebih gampang. karena di keluarga saya dulu ada tradisi untuk minum teh di pagi dan sore hari. sesekali aja minum kopi., kalo mau begadang ato nonton bola. hehe..
tapi beberapa hari ini kopi menjadi kebiasaan baru saya, disamping teh. dikantor, pagi2 minum kopi membuat hidup jadi cerah dan manis. ohya, sama seperti teh, saya suka kopi yang manis.. kental dan hitam (selera standar, hehe..)
Cara saya menyeduh kopi, juga sederhana tinggal menambahkan dengan air panas saja. beberapa kali nyoba espresso bikinan sendiri di coffee maker yang ada di Lounge bandara (bandara mana aja,pokok masuk lounge langsung cari coffee maker)
ada yang bilang: “Is there life before coffee?” yang artinya kurang lebih ‘apakah sudah terasa hidup sebelum ngopi’. hemm..kayaknya saya mulai bisa mengamini kata-kata ini, buktinya kalo belum ngopi di pagi hari, kerja jadi hambar, hehehe...
malah ada 1 temen yang perna bilang gini, "hidup itu mampir ngombe (mampir minum), jadi jangan habiskan umurmu dengan mengkonsumsi kopi yang tidak enak (bad coffee)”. ---Bisa setuju, bisa tidak. Tetapi memang, peminum kopi akan bisa merasakan mana kopi yang enak dan mana yang tidak. Korelasinya, menikmati kopi yang enak - menambah hidup semakin bersemangat.
Kembali ke acara coffee story itu, acara yang rutin ditayangkan setiap hari Rabu malam ini memuat informasi-informasi mengenai: kopi yang dihasilkan oleh petani kopi dan kehidupan sehari-harinya (sisi humanisnya), produk-produk kopi olahan lokal, ‘knowledge’ tentang kopi - jenis dan beberapa tips tentang kopi, variasi pengolahan kopi yang cukup beragam - baik dikalangan produsen rumahan maupun pabrik, pengemasannya, ragam warung-warung kopi di Indonesia, hingga inovasi mas Adi sewaktu menyeduh kopi. Inovasi minuman kopi yang saya maksudkan disini adalah mencampurkan beberapa bahan makanan lain (seperti batang sereh, kapol, dll) kedalam minuman kopi untuk menghasilkan rasa minuman kopi yang berbeda.
Acara ini cukup membuka dan memperluas cakrawala saya tentang kopi. Sepanjang penayangan acara, biasanya saya banyak mendapatkan ‘ilmu’ tentang kopi yang belum saya ketahui. Termasuk membawa penonton ikut jalan-jalan melihat daerah-daerah produksi kopi di daerah lain serta variasi tempat-tempat penikmat kopi berkumpul dari satu daerah ke daerah lainnya. Tayangan terakhir yang saya lihat mengambil lokasi di daerah Liwa, Lampung. Setelah sebelumnya menelusuri kopi di Aceh.
makanya kemudian saya jadi tertarik untuk beli kopi-kopi lokal.. yang buatan home industri dan dikemas dengan sederhana.
yah..Dengan menonton acara itu di Kompas TV, minum kopi semakin berasa. Sementara untuk pertanyaan: is there life before coffee, saya akan dengan pasti menjawabnya dengan: No! Karena hidup semakin nikmat setelah diawali dengan secangkir kopi.
coffee please..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment