Friday, April 01, 2011
Salam Jancok
*PERINGATAN ADMINISTRATOR*
POSTING INI MUNGKIN TERDENGAR KASAR, PENUH KATA MAKIAN DAN CACIAN..
TAPI SMOGA BUKAN NGAJARI JELEK, HEHEHE....
Jancuk itu istilah bahasa Jawa yang digunakan untuk misuh (marah).
Selain "jancuk", Orang Jawa Timur juga sering mengungkapkan kemarahanya dengan kata jancuk, jancuk, jamput, damput, diancuk, diamput, jiancuk, jiamput, jembut, lan liya-liyané. Orang Jawa Tengah sering mengungkapkan kemarahanya dengan kata yang lebih halus, contohnya : bajigur, bajindul, dan lainnya.
Istilah lainnya bisa : gatheli, ** SENSOR **, tempek, empal brewok, pistol gombyok, taek, crut, raimu, raimu nggatheli, celeng, sikak, asu, wedhus, wasyu, jangkrik, bedhes, belek'en, untumu, gidalmu, matamu, ndasmu, kirik, angkrik, curut dan nama hewan lainnya.
Di Tlatah Jawa Timur, Yang paling utama Surabaya dan sekitarnya, kata ini lebih sering dipakai untuk ketika berjumpa dengan teman akrab yang sudah lama tidak berjumpa.. Conto, "Jancuk! durung mati tibak-é raimu!". Bisa dikarepaké = "Yo' apa kabaré, séhat-séhat aé tah?" Penggunaan lainnya bisa jadi kata kagum atau pujian. Contohnya: "Jancuk", sakjané apa sih artiné?
Sebenarnya arti kata jancuk ini berasal dari surabaya, tapi kata2 ini udah menjalar ke sebagian besar di daerah jawa timur dan sekitarnya, termasuk Yogyakarta, tempat saya tinggal ini. Saya mengenal kata ini sudah mulai dari kecil, kata “Jancuk” sering terdengar melintas di telinga saya. Tapi saat itu, saya menganggap bahwa kata2 ini adalah kata2 kotor dan paling tidak sopan di daerah saya pada waktu itu.
Penerapan kata “jancuk” memang bisa dipakai di dua tempat berbeda yang uniknya justru sangat bertolak belakang kondisinya. Kata jancuk bisa dipakai untuk orang yg marah dan sekaligus bisa dipakai untuk salam persahabatan dan pertemanan. Saya ga usah mencontohkan untuk orang yang lagi marah. Saya yakin, semua udah pada tahu. Tapi untuk pergaulan, saya biasa bilang..” Yo opo kabare cuk ?”, ” Jancuk, tambah lemu kon”. dll yang sifatnya mengakrabkan dan sebagai pembuka obrolan.
Kata jancuk juga bisa digunakan untuk mengekspresikan penekanan pada sesuatu. Baik yg bersifat negatif maupun yg bersifat positif. Contoh yg negatif : ” jancuk elek-e gambar iku”. Ini menandakan bahwa gambar tersebut benar2 jelek dan bahkan sangat jelek. contoh positifnya : ” jancuk, ayune arek iku”. Ini menandakan bahwa cewek tersebut memang sangat cantik….
Bahwa kata2 jancuk merupakan kata2 keramat arek2 suroboyo dalam mengusir penjajah, itu memang benar, sudah banyak bapak2 ato kakek2 yang bercerita bahwa ejaan lama kata jancuk adalah “DjanTjuk”. Yang berarti ” DJANdji seTija Untuk…”. Dalam suasana dijajah, tentu yg diharapkan adalah kemerdekaan. Maka muncullah ” Djandji setija untuk merdeka”. Disingkat DjanTjuk MERDEKA. Dan inilah konon yg membangkitkan semangat arek2 suroboyo dalam menumpas penjajah.
Seiring dengan penyebaran arek2 suroboyo yg melanglang buana, kata jancuk kemudian semakin menyebar. Tak ketinggalan menyebar ke arah barat. Jawa tengah, solo, Yogya, Bandung bahkan Jakarta, makanya sering kita mendengar kata-kata ini di ucapkan oleh orang2 di daerah tersebut.
Saya beranggapan bahwa 'Jancuk' itu substansinya adalah merdeka, bebas dan semangat...semangat marah atau semangat persahabatan...yang penting semangat. Begitulah...
Wes ngerti ta raimu cuk?! oke cuk...Salam Djancuk!
(*repost dari kaskus
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment