ALLAH TURUT BEKERJA
Roma 8:28
Ayat ini dimulai dengan frase ”kita tau sekarang…”. Manusia memiliki sifat ingin tau. Tetapi jangan sampai kita tidak tahu akan prinsip kebenaran ini, yakni:
1. Allah turut bekerja atas kita.
Banyak orang punya asumsi kliru tentang Allah. Mereka mengambarkan Allah seperti raja yang malas dan hanya duduk di tahta lalu para dayangnya mengipasinya sambil menyodorkan buah-buah segar untuk dimakan. Ada pula yang menggambarkan Allah seperti kakek-kakek yang hanya bisa mengamati anak-anakNya. Kalau umat berbuat baik, maka Ia senang, tapi kalau umatnya berbuat dosa, Ia hanya mengurut dada karena tidak bisa berbuat apa-apa. Tidaklah mengherankan bila umat akhirnya mengandalkan kekuatanya sendiri untuk mengatasi permasalahan hidupdari pada bergantung kepada Allah yang dipahami sebagai pribadi tidak memiliki kuasa.
Pandangan terhadap Allah seperti ini bahkan sudah merambah ke berbagai penjuru dengan slogan, ”Allah itu maha kasih tetapi tidak maha kuasa”. Allah kita di surga kita di bumi. Masalah surga berbeda dengan yang di bumi dan tidak ada kaitannya sama sekali. Bila kita berdosa datanglah pada Allah maka Ia akan mengampuni dosa kita sebab Ia maha kasih. Tetapi jika bisnis bangkrut, mengalami kegagalan berusahalah sendiri. Anda tidak perlu datang pada Allah sebab Ia Allah tidak maha kuasa. Inilah ajaran palsu akhir zaman yang menyesatkan banyak orang! Tetapi Alkitab menegaskan bahwa Allah yang kita sembah digambarkan sebagai Bapa yang peduli kepada anak-anakNya.
2. Allah Turut bekerja Dalam segala sesuaatu.
Banyak orang beranggapan kalau kita sukses, sehat walafiat dan semuanya berjalan dengan lancar, maka Allah bekerja atas kita. Tetapi bila sebaliknya kita sering beranggapan bahwa Allah meninggalkan kita. Ini asumsi kliru!! kata”segala sesuatu” dalam ayat ini menunjuk kepada ragam kegiatan atau pelbagai peristiwa yang terjadi dalam aspek kehidupan kita. Saat kita menang Allah turut bekerja memberikan kemenangan, di saat kita kalah Allah pun bersedia turut bekerja sehinga kita beroleh kemenangan. Saat kita sehat Allah pun bekerja memberikan kesehatan, di saat kita sakit Allah turut bekerja memberikan kesembuhan.
Kalau anda memahami kegagalan atau bangkrut, sesunguhnya itu bukan takdir Allah. Allah tidak sekejam itu membuat anda bangkrut, gagal atau sakit. Anda sendiri yang membuat anda bangkrut atau sakit, bukan Allah. Perhatikan kata ”turut” dalam ayat ini, maksudnya adalah di saat anda dalam kegagalan yang mana itu disebabkan oleh karena perbuatan anda sendiri, Allah turut bekerja untuk membuat kegagalan itu menjadi keberhasilan.
3. Allah Turut Bekerja Untuk Mendatangkan Kebaikan.
Seorang teman sempat tertingal penerbangan pesawat. Ia kecewa dan mersasa kesal sebab hari itu tidak ada lagi penerbangan berikutnya. Bahkan di daerah tersebut penerbangan menuju kotanya hanya dua kali dalam satu minggu. Ia membayangkan begitu lamanya menungu di kota itu dan begitu banyaknya pelayanan yang gagal oleh karena ia berada di luar kota. Ia tidak habis pikir akan peristiwa ini, tetapi beberapa jam kemudian dia disadarkan bahwa ia mendengar kabar bahwa pesawat yang sedianya ditumpangi jatuh mengalami musibah.
Melalui peristiwa ini dapat kita lihat bahwa kegagalan penerbangan adalah suatu kebaikan Tuhan atas kaselamatan jiwanya, sebab pesawat yang sedianya ia tumpangi terjatuh dan menewaskan seluruh penumpang. Memang terkadang kita tidak dapat mengerti suatu yang terjadi dalam hidup ini, tetapi bila kita mengasihi Allah dan hidup terpangil sesuai dengan rencanaNya, maka kita akan menyadari bahwa kebaikan demi kebaikanlah yang akan menjadi bagian atas hidup kita.
Ingat kejadian Yusuf, dimana pada awalnya hidupnya sangat berat dan mengerikan, namun diakhir cerita kita mengerti bahwa Allah mengubah hidunya bagi banyak jiwa, bahkan apa yang ia lakukan pada akhirnya berpengaruh terhadap nasih sebuah bangsa.
Kalian telah bermupakat untuk berbuat jahat kepada saya, tetapi Allah mengubah kejahatan itu menjadi kebaikan, supaya dengan yang terjadi dahulu itu banyak orang yang hidup sekarang dapat diselamatkan.
(Kej 50:20)
No comments:
Post a Comment