Wednesday, January 10, 2007

Natalan ala TQ

Dalam menyambut hari Natal 2006 ini, pada tanggal 23-24 Desember 2006 ini kami di TOTAL QUALITY menyelenggarakan sebuah acara yang kami sebut sebagai ”24 HOURS FOR CHRISTMAS CHARITY: A LOVE TO SHARE.” Acara ini adalah sebuah acara yang diadakan oleh Total Quality Indonesia selama 24 jam non stop yang memberikan pelayanan sosial kepada sesama pada momentum hari raya Natal 2006 ini.
Dalam acara ini kami mengadakan kunjungan pada saudara –saudara kita yang ada di panti asuhan, panti jompo serta anak jalanan. Kami juga akan memberikan pemeriksaan kesehatan gratis dan bantuan obat–obatan kepada masyarakat yang memerlukan.

23 Desember 2006 :: 09.40
Pertama-tama rombongan TOTAL QUALITY tiba di Pondok Hayat. Sebuah yayasan social yang melindungi hidup manusia sejak masa pembuahan. Dalam kesehariannya lembaga ini banyak melindungi kehidupan anak-anak yang menjadi korban aborsi atau ditelantarkan orang tuanya. Di sini, rombongan kami berkesempatan berinteraksi dengan anak-anak yang ada di sana, bahkan salah satu kontributor TOTAL QUALITY berkesempatan untuk menggendong salah satu bayi lucu yang ada disana. Lewat anak-anak itu, kami banyak belajar tentang betapa berharganya hidup manusia.

10.30
Pemberhentian kami kedua adalah di RS. Dr. Soetomo. Sambil berjalan-jalan di lorong-lorong dan bangsal-bangsal kami sekali lagi melihat bahwa kesehatan adalah harta yang paling berharga. Di sini kami juga berkesempatan untuk berbagi hidup dengan saudara-saudara yang kurang beruntung.

14.00
Pemberhentian kami yang ketiga adalah di Panti Asuhan ’Banyu Urip’ Ketegaan-Sidoarjo. Sambil beribadah bersama dengan anak-anak yang ada di panti asuhan di tempat ini, kami juga diberikan kesempatan untuk bermain sekaligus berbagi hidup dengan mereka. Tawa riang dan celoteh lucu mewarnai pertemuan kami dengan mereka.

15.00 – 19.00
Selama beberapa waktu ini, kami berkeliling kota Surabaya sambil berbagi makanan ke setiap orang yang membutuhkan. Di sepanjang perjalanan, kami banyak bertemu dengan beragam karakter dan sifat yang membuat kami banyak belajar tentang arti hidup.

23 Desember 2006 :: 20.00 – 24 Desember 2006 :: 01.00
Acara puncak malam itu adalah refleksi tentang pesan Natal. Di sesi ini, kami saling berbagi nilai-nilai yang didapatkan selama seharian itu, Di waktu itu kami juga kembali diteguhkan dan dibangun tentang pesan natal yang sebenarnya. Sebuah pesan klasik yang selalu layak untuk direnungkan di semua masa.

07.00 – 12.00
Acara terakhir dari serangkaian ”24 HOURS FOR CHRISTMAS CHARITY: A LOVE TO SHARE” adalah pemeriksaan kesehatan gratis di lingkungan Siwalankerto yang bertempat di salah satu gereja yang ada di sana. Bersama beberapa tenaga medis, kami berkesempatan untuk berbagi dengan penduduk sekitar. Lagi-lagi kami banyak bertemu dengan beraneka ragam sifat dan karakter yang semakin memperkaya makna kami tentang hidup dan berbagi hidup.

Bukan sebuah kebetulan kalau di acara 2 hari ini telah banyak memberi arti kepada tiap-tiap kami. Kami semakin mengerti bahwa hidup sangatlah berharga, sehingga di hari Natal ini kami telah mengerti satu hal: Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama adalah 2 sisi mata uang yang tak terpisahkan. Sebuah nilai yang akan terus teringat di pikiran kami, bahkan saat kami melewati tahun penuh rahmat ini. Selamat Hari Natal 2006 dan Tahun Baru 2007. Kiranya Tuhan tetap memelihara langkah kita di hari-hari kedepan.

VISI

Suatu waktu Helen Keller pernah ditanya, “Apa yang lebih buruk daripada dilahirkan dengan kebutaan?” Dia menjawab, “Punya penglihatan tanpa visi.”
Apa yang Anda lihat adalah apa yang bisa Anda capai. Ini berurusan dengan potensi Anda. Orang akan melakukan apa yang dilihat orang. Penelitian Stanford menyatakan bahwa 89% dari apa yang kita pelajari didapat melalui indera penglihatan, 10% dari apa yang kita pelajari didapat melalui indera pendengaran, dan 1% dari apa yang kita pelajari didapatkan dari indera lainnya. Dengan kata lain, orang sangat tergantung pada rangsangan penglihatan untuk pertumbuhannya.

ANDA MELIHAT APA YANG ANDA SIAP LIHAT

Ini berurusan dengan persepsi. Konrad Adenauer benar ketika ia berkata, “Kita semua hidup di bawah langit yang sama, tetapi tidak semua orang punya cakrawala yang sama.”
Jenius mobil, Henry Ford pernah menghasilkan rencana revolusioner untuk satu jenis mesin baru. Kita mengenalnya sekarang sebagai V-8. Ford sangat bergairah untuk membuat gagasan barunya diproduksi. Dia menyuruh beberapa orang untuk menggambar rencana dan menyerahkannya kepada para insinyur.
Setelah para insinyur mempelajari gambar, satu demi satu dari mereka akhirnya mendapat kesimpulan yang sama. Bos mereka dengan visi yang mengagumkan itu tidak banyak mengetahui prinsip rekayasa yang fundamental. Dia harus diberi tahu dengan halus –impiannya mustahil!
Ford berkata, ”Bagaimanapun juga buatlah.”
Mereka menjawab, “Tetapi itu mustahil.”
”Teruskan,” Ford memerintahkan, ”dan terus bekerja sampai kalian berhasil, tidak peduli berapa banyak waktu yang diperlukan.”
Selama enam bulan mereka berjuang dengan gambar demi gambar, rancangan demi rancangan. Tidak berhasil. Enam bulan lagi berlalu. Nihil. Pada akhir tahun Ford memeriksa para insinyurnya,dan sekali lagi mereka mengatakan kepadanya bahwa apa yang diinginkannya mustahil. Ford menyuruh mereka jalan terus. Dan mereka menemukan cara untuk membuat mesin V-8.
Henry Ford maupun para insinyurnya hidup di bawah langit yang sama, tetapi mereka tidak mempunya cakrawala yang sama.
Dalam buku A Saviour for All Seasons, William Baker menceritakan kisah tentang seorang rohaniawan dari Pantai Timur yang bertahun-tahun sebelumnya mengunjungi sebuah perguruan tinggi keagamaan kecil di daerah Barat Tengah. Dia tinggal di rumah Rektor perguruan tinggi, yang juga bertugas sebagai profesor fisika dan kimia. Setelah makan malam rohaniawan menyatakan bahwa masa seribu tahun tidak jauh lagi, sebab hampir segala sesuatunya tentang alam telah ditemukan dan semua penciptaan sudah dipikirkan.
Rektor perguruan tinggi yang masih muda dengan sopan menyatakan tidak sependapat dan mengatakan bahwa dia merasa akan ada banyak lagi penemuan-penemuan. Ketika rohaniawan yang marah menantang Rektor untuk menyebutkan satu saja penemuan yang seperti itu, Rektor menjawab bahwa dia yakin lima puluh tahun lagi manusia akan bisa terbang.
”Omong kosong!” sembur Rohaniawan yang marah. “Hanya malaikat yang dimaksudkan untuk bisa terbang.”
Nama Rohaniawan itu ialah Wright, dan ia punya dua orang anak laki-laki di rumah yang membuktikan bahwa mereka punya visi yang lebih besar daripada ayah mereka. Nama mereka adalah Orville dan Wilbur. Ayah dan kedua anaknya tersebut hidup di bawah langit yang sama, tetapi mereka tidak punya cakrawala yang sama.
Bagaimana ini bisa terjadi? Mengapa dua orang bisa berada di tempat yang sama dan keduanya bisa melihat hal-hal yang sama sekali berbeda? Ini sederhana saja. Kita melihat apa yang siap kita lihat, bukan apa adanya. Setiap pemimpin yang sukses memahami hal ini tentang orang dan selalu mengajukan tiga pertanyaan ini: Apa yang dilihat orang lain; mengapa mereka melihantnya dengan cara itu; dan bagaimana saya bisa mengubah persepsi mereka?

APA YANG ANDA LIHAT ADALAH APA YANG ANDA PIKIRKAN.

Ilustrasi berikut ini berasal dan buku Luis Palau, Dream Great Dreams. Pikirkanlah betapa menyenangkan dan menyegarkan mencicipi minuman Coke dingin. Ratusan ribu orang di seluruh dunia pernah menikmati pengalaman ini, berkat visi Robert Woodruff. Dalam masa jabatannya sebagai presiden direktur Coca-Cola (1923—1955), Woodruff dengan berani menyatakan, “Kita akan mengusahakan setiap orang yang berseragam mendapatkan sebotol Coca-Cola dengan harga lima sen di mana pun dia berada dan berapa pun biayanya.” Setelah Perang Dunia ini berakhir, Woodruff menyatakan bahwa sebelum meninggal dia ingin setiap orang di dunia merasakan nikmatnya Coca-Cola. Robert Woodruff adalah orang yang punya visi yang mengagumkan!
Dengan perencanaan yang cermat dan banyak ketekunan, Woodruff dan rekan-rekannya mencapai cita-citanya membuat seluruh generasi di dunia menikmati Coke.
Ketika Disney World pertama kali dibuka, Nyonya Walt Disney diminta bicara dalam pembukaan, karena Walt sudah meninggal. Dia diperkenalkan oleh seseorang yang mengatakan, “Nyonya Disney, saya hanya menginginkan seandainya Walt bisa melihat ini.” Nyonya Disney berdiri dan berkata, “Dia melihatnya,” dan duduk. Walt Disney mengetahuinya. Robert Woodruff mengetahuinya. Bahkan Henry Ford mengetahuinya! Apa yang Anda lihat adalah apa yang Anda dapatkan.
Visi adalah sebuah gambaran yang jelas dari apa yang dilihat pemimpin dan dilakukannya bersama semua anggota kelompoknya.


Apakah Anda telah melihatnya?

kepahlawanan

November disebut-sebut sebagai bulan kepahlawanan, karena di bulan ini beberapa tahun yang lalu di Surabaya ada peperangan besar-besaran yang memakan banyak korban. Suasananya bahkan sangat terasa sekali di Surabaya ini hari-hari ini, bukan? Jadi kita mau tidak mau kembali diingatkan tentang heroisme dan kepahlawanan.
Kita tau bahwa perang bukan urusan sepele. Kita tahu sama-sama kita bahkan bisa terluka di peperangan bila tidak hati-hati, mati bahkan! Tapi pada jaman dulu, kita dengar bahwa para pejuang kita bahkan tidak peduli dengan keselamatan dan nyawa mereka sendiri, mereka lebih perhatian kepada apa yang mereka percayai, apa yang mereka yakini –sebuah keadaan yang lebih baik lagi: KEMERDEKAAN!!!
Kemerdekaan menjadi issue yang sentral kala itu. Semua orang mau memberikan yang terbaik, untuk satu kata tersebut. Semua pihak bekerja bersama-sama untuk mewujudkan keadaan tersebut.
Hari-hari ini mungkin kemerdekaan tidak lagi menjadi issue sentral di masyarakat. Tapi bagaimana dengan keadaan di dunia rohani? Kemerdekaan roh kita?
Ada yang masih peduli dengan kemerdekaan kita?
Apa yang kita lakukan dalam usaha mengusahakan kemerdekaan kita? Kemerdekaan rekan-rekan kita?

Firman Tuhan mengatakan tentang kemerdekaan: Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. (2 Korintus 3:17)

Kemerdekaan harusnya menjadi bagian kita! Harusnya menjadi fenomena yang jamak di tengah-tengah kita!
Lalu panggilan kita yang berikutnya adalah: Menjadi Pahlawanan! Jadi orang-orang yang mengusahakan kemerdekaan bagi orang lain, seperti yang telah diceritakan sebelumnya.
Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak; baiklah orang yang tidak berdaya berkata: "Aku ini pahlawan!" (Yoel 3:10)

Semua dari kita adalah PAHLAWAN! Bagaimanapun keadaan kita –walaupun kita adalah seorang yang masih baru bertobat ataupun telah tahunan melayani Kristus. Kita adalah PAHLAWAN –bagaimanapun keadaan kita!
Ini yang harus sama-sama kita sadari....

Berpikir dan berlaku layaknya seorang pahlawan….

Bukan kebetulan pula bulan ini kita akan melaksanakan retreat. Lagi-lagi mental pahlawan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan momentum ini.
Kita akan bersama-sama mengerjakan keselamatan bagi rekan-rekan yang lain. Kita akan sama-sama menuntun mereka kepada keadaan yang lebih baik lagi, hidup dalam pengenalan akan KRISTUS!

Bukan waktunya lagi untuk berkata kita lemah, ataupun kita tidak layak untuk mengerjakannya. Kita telah dipilih untuk menjadi bagian dari momentum ini, kita telah dipilih untuk menjadi bagian dari timnya TUHAN, jadi kita harus kuat! Bukan waktunya untuk menjadi lemah, ini waktunya kita menjadi kuat! Ini waktunya kita untuk bersikap layaknya seorang PAHLAWAN.
Mari sama-sama memiliki mental layaknya seorang pahlawan.
Seperti pahlawan mereka berlari, seperti prajurit mereka naik tembok; dan mereka masing-masing berjalan terus dengan tidak membelok dari jalannya (Yoel 2:7)

Mari menguatkan yang lemah, mengasah kemampuan berperang kita dan melemaskan otot heroisme kita. Karena kita telah dipanggil sebagai pahlawan dan segera masuk ke dalam peperangan –dan kabar baiknya adalah PERANG INI TELAH DIMENANGKAN KRISTUS.. Halelluya...

Bersiap-siaplah untuk berperang! Kita akan menuai banyak jiwa.... kita akan membawa kembali jiwa-jiwa kepada Kristus.


(diterbitkan pertama kali di WARTA MI NEWS GKKD Surabaya, beberapa minggu sebelum Retreat)

pagi yang nyenengin

Pagi ini adalah pagi yang menyenangkan…
Setelah sekian lama aku gak punya waktu untuk duduk sebentar di hadiratNya. Hari ini aku kembali punya waktu untuk kembali duduk di hadiratNya, dan yang mengagumkan aku masih kembali bisa merasakan bahwa Ia sedang ada di dekatku, ini bukan musik tapi entah kenapa rohku begitu kuat mengatakannya.
Sambil terus bahasa roh, aku ketik kata-kata ini.
Thanks God, U’re all I need...

Hari ini baca Mazmur 34, nyanyian pujian dan sembahan Daud.
I love U God..

Thx for all…

(Surabaya,12 Agustus 2006 6:59)

Hallooo orang muda...

Halo… halo….
Pakabar? Lama kita tidak bertemu….
Apa yang terjadi selama ini dengan kita masing-masing? Kemana saja pergi selama ini? Lama juga gak nulis lagi di Blog ini... kangen rasanya. Tapi mau gimana lagi, kadang pulang kerja dah gak mampu lagi untuk sekedar Online dan nengok surat-surat, apalagi nulis di blog ini. Walo keinginan, tapi apa daya kekuatan tak ada.

Orang-orang muda memang punya satu kelemahan yang umum, yaitu: UNCONSISTANCE. GAK KONSISTEN bahasa Indonesianya. Dan itu juga mungkin yang membuat blog ini jadi minim tulisan, hehehehe....

Kiprah pemuda Indonesia selalu mencatat peristiwa yang mengagumkan. Tetapi kadang hanya beberapa saja yang muncul –Taufik Hidayat, Ello, Wyne Prakusya, Bobby OW Sydney Mohede dan yang lain, tetapi kemana yang lain? Maksudku kemana yang sisanya? Mengapa hanya beberapa saja yang kelihatan? Sebuah joke –yang satir- mengatakan bahwa acara favorit anak-anak muda ibukota adalah acara berita siang hari. Yup berita siang hari! Tau kan berita tentang apa? Ya... mungkin disana mereka akan menemui berita tentang teman mereka, berita tentang tetangga mereka. Berita tentang temen mereka yang lagi kepergok mabok ato judi kelas curut di pinggir jalan. Ironis banget kan? Pedih banget kan? Pemuda yang katanya masa depan bangsa, Cuma jadi komidi berita kriminal. Yang berarti ia adalah penghuni tetap Lembaga Pemasyarakatan. Buset dah! An*&(*(!
Setiap hari kita akan melihat tentang kisah tentang beberapa anak muda yang melakukan tindak kriminal –mabuk, main narkoba, main togel dan yang paling parah maen perkosa-perkosaan. Belum lagi serbuan berita di koran kuning, yang kadang luput dari berita teve.

Apa seperti ini wajah temen-temen kita? Apa seperti ini wajah Pemuda Indonesia? Apa seperti ini wajah masa depan Indonesia? Buset dah! Jangan sampe...
Apa semuanya akan berakhir di infocrime ini? Apa yang akan kita lakukan?

Hei... tapi mengapa begitu jauh ya... yang awalnya blog kok jadi kemana-mana ya...
Ya.. beginilah Tukang Edit yang nasionalis.. hehehehhehehehe…

Kepedulian akan pemuda Indo membuat kita semua harus semakin kritis, tapi bukan hanya kritis aja… tapi Aksi. Do Something!!!

Ini udah tahun 2007 kan? Masak gak ada perubahan????



Rise Up Youth of this Nation......

Report: Retreat Surabaya

Tanggal 24-26 November lalu akhirnya kita (GKKD Menara Iman Surabaya) melaksanakan retreat. Retreat yang telah kita mulai doakan sejak setahun yang lalu, retreat pertama dalam sejarah GKKD di Surabaya, dan retreat yang pertama juga bagi beberapa orang di kita yang baru bertobat.
Awalnya secara jumlah jujur bagi saya pribadi agak kecewa karena tidak sesuai dengan apa yang telah kita rencanakan semula (ya… biar ini jadi bahan untuk evaluasi kita semua ya… ^_^ ) tapi tidak dengan pekerjaan TUHAN. Dikatakan dimana 2/3 orang hadir, disitu TUHAN ada. Dan di jam-jam session kita, saya pribadi merasakan ada tangan tak terlihat yang selalu menuntun dan bekerja di tengah-tengah kita, dan yakin saya, itu adalah TANGAN ALLAH KITA YANG PERKASA!
Semua dilawat, bahkan panitia. Kita semua kembali disegarkan dengan hadirat dan Firman Tuhan. Pembicara-pembicara yang turut berbicara di retreat ini adalah Daniel & James (BETHANY Sby), Agustinus (SCB), Henry Panggabean & Albert (GKKD BP) dan tak ketinggalan Dharma & Andarias Barus (GKKD MI Sby offcourse...). Bahkan di session terakhir, secara tak terduga Allah bekerja di tengah-tengah kita membangkitkan kasih persaudaraan di tengah-tengah kita, peserta dan panitia.
Session demi session kita lalui, sharing demi sharing kita jalani satu hal akhirnya sama-sama kita ketahui bahwa Allah punya hati untuk orang-orang muda. Saulus, Daud, Musa, Daniel dll adalah bukti betapa Allah sangat peduli dengan kaum muda. Dan itu yang kita tangkap di retreat ini, apalagi di session terakhir saat kami, semua panitia, mengajak semua peserta berdiri sambil menaikkan pujian ”Bangkitlah Pemuda di Seluruh Indonesia” (eh bener ya judulnya itu...) sebuah lagu klasik karya pendahulu kita di Bandung. Kami tau pasti kami sedang melakukan sebuah profetic action, sebuah tindakan iman untuk semua pemuda di seluruh Indonesia.
Tapi sekali lagi satu hal yang saya pribadi tangkap dari semua kejadian ini, bahwa Allah sangat mengasihi pemuda (dan pemudi tentunya....) visi kita luar biasa! Visi yang Allah taruhkan dalam diri kita bukan VISI yang kecil atau murahan! Visi kita luar biasa: Membawa Indonesia kembali pada Tuhan.
Jadi......
Mari bangkit pemuda!!!
Dan katakan
”Kami siap membangun Indonesia!!!!.....”

Setelah sekian lama....

Setelah sekian lama vakum, akhirnya bisa nulis lagi… walo bukan dalam arti sebenarnya… karena di sela-sela kesibukanku (wuihh buset dah!!!!) masih sempet ketik-ketik bikin artikel dan curhat, Cuma kesempatan untuk upload di blog ini aja yang gak ada…

Jadi untuk hari ini agendanya upload smua tulisan yang pernah dibikin. Walo agak lama tapi tetep update kok.. dan Tukang Edit tetap tukang edit yang ngedit segala hal… jadi awas jangan nakal, ntarb tak edit loo…..

(eh ntah kenapa jadi inget si Solo Man / Manusia Solo –Johanes Condrowinoto... Dimana lo man???? How are You today pals??? Kalo baca, please langsung call me ya…. Miss U so much…. Muah-muah dah….)

Allah Turut Bekerja

ALLAH TURUT BEKERJA
Roma 8:28



Ayat ini dimulai dengan frase ”kita tau sekarang…”. Manusia memiliki sifat ingin tau. Tetapi jangan sampai kita tidak tahu akan prinsip kebenaran ini, yakni:

1. Allah turut bekerja atas kita.
Banyak orang punya asumsi kliru tentang Allah. Mereka mengambarkan Allah seperti raja yang malas dan hanya duduk di tahta lalu para dayangnya mengipasinya sambil menyodorkan buah-buah segar untuk dimakan. Ada pula yang menggambarkan Allah seperti kakek-kakek yang hanya bisa mengamati anak-anakNya. Kalau umat berbuat baik, maka Ia senang, tapi kalau umatnya berbuat dosa, Ia hanya mengurut dada karena tidak bisa berbuat apa-apa. Tidaklah mengherankan bila umat akhirnya mengandalkan kekuatanya sendiri untuk mengatasi permasalahan hidupdari pada bergantung kepada Allah yang dipahami sebagai pribadi tidak memiliki kuasa.
Pandangan terhadap Allah seperti ini bahkan sudah merambah ke berbagai penjuru dengan slogan, ”Allah itu maha kasih tetapi tidak maha kuasa”. Allah kita di surga kita di bumi. Masalah surga berbeda dengan yang di bumi dan tidak ada kaitannya sama sekali. Bila kita berdosa datanglah pada Allah maka Ia akan mengampuni dosa kita sebab Ia maha kasih. Tetapi jika bisnis bangkrut, mengalami kegagalan berusahalah sendiri. Anda tidak perlu datang pada Allah sebab Ia Allah tidak maha kuasa. Inilah ajaran palsu akhir zaman yang menyesatkan banyak orang! Tetapi Alkitab menegaskan bahwa Allah yang kita sembah digambarkan sebagai Bapa yang peduli kepada anak-anakNya.

2. Allah Turut bekerja Dalam segala sesuaatu.
Banyak orang beranggapan kalau kita sukses, sehat walafiat dan semuanya berjalan dengan lancar, maka Allah bekerja atas kita. Tetapi bila sebaliknya kita sering beranggapan bahwa Allah meninggalkan kita. Ini asumsi kliru!! kata”segala sesuatu” dalam ayat ini menunjuk kepada ragam kegiatan atau pelbagai peristiwa yang terjadi dalam aspek kehidupan kita. Saat kita menang Allah turut bekerja memberikan kemenangan, di saat kita kalah Allah pun bersedia turut bekerja sehinga kita beroleh kemenangan. Saat kita sehat Allah pun bekerja memberikan kesehatan, di saat kita sakit Allah turut bekerja memberikan kesembuhan.
Kalau anda memahami kegagalan atau bangkrut, sesunguhnya itu bukan takdir Allah. Allah tidak sekejam itu membuat anda bangkrut, gagal atau sakit. Anda sendiri yang membuat anda bangkrut atau sakit, bukan Allah. Perhatikan kata ”turut” dalam ayat ini, maksudnya adalah di saat anda dalam kegagalan yang mana itu disebabkan oleh karena perbuatan anda sendiri, Allah turut bekerja untuk membuat kegagalan itu menjadi keberhasilan.

3. Allah Turut Bekerja Untuk Mendatangkan Kebaikan.
Seorang teman sempat tertingal penerbangan pesawat. Ia kecewa dan mersasa kesal sebab hari itu tidak ada lagi penerbangan berikutnya. Bahkan di daerah tersebut penerbangan menuju kotanya hanya dua kali dalam satu minggu. Ia membayangkan begitu lamanya menungu di kota itu dan begitu banyaknya pelayanan yang gagal oleh karena ia berada di luar kota. Ia tidak habis pikir akan peristiwa ini, tetapi beberapa jam kemudian dia disadarkan bahwa ia mendengar kabar bahwa pesawat yang sedianya ditumpangi jatuh mengalami musibah.
Melalui peristiwa ini dapat kita lihat bahwa kegagalan penerbangan adalah suatu kebaikan Tuhan atas kaselamatan jiwanya, sebab pesawat yang sedianya ia tumpangi terjatuh dan menewaskan seluruh penumpang. Memang terkadang kita tidak dapat mengerti suatu yang terjadi dalam hidup ini, tetapi bila kita mengasihi Allah dan hidup terpangil sesuai dengan rencanaNya, maka kita akan menyadari bahwa kebaikan demi kebaikanlah yang akan menjadi bagian atas hidup kita.


Ingat kejadian Yusuf, dimana pada awalnya hidupnya sangat berat dan mengerikan, namun diakhir cerita kita mengerti bahwa Allah mengubah hidunya bagi banyak jiwa, bahkan apa yang ia lakukan pada akhirnya berpengaruh terhadap nasih sebuah bangsa.

Kalian telah bermupakat untuk berbuat jahat kepada saya, tetapi Allah mengubah kejahatan itu menjadi kebaikan, supaya dengan yang terjadi dahulu itu banyak orang yang hidup sekarang dapat diselamatkan.
(Kej 50:20)

24 jam ke my first AMT

Hotel Parama, 11.51
Hari pertama….
24 jam ke AMT PT. Indah Jaya Textile

Perjalanan Surabaya – Jakarta, disambung Jakarta – Puncak wuihh…. So melelahkan! Nyampe di hotel masih harus meeting sama pihak hotel. Wuih begitu masuk kamar gak ada pilihan lain selain langsung menuju pulau impian, who care with others… hahahaha… sori Ndri…

Dan hari ini, so far so good lah… Semua berjalan seperti yang kita harapkan. Pihak hotel sangat kooperatif dengan kita, kita minta apa mereka usahain untuk dilaksanakan. Kita minta makan, mereka buatin dengan segera. Kita minta jus apel, mereka segera buatin..
Ya iyalah wong kita juga gak gratisan kok kesininya.. hehehehe… Tapi kalo kita minta selimut hidup, mereka bakal usahain gak ya.... hahahahahahhaha… just joke!!!

But hey tunggu dulu, the hardest is yet to come..
Yang terburuk masih belum datang, dan harapanku sih yang berat-berat gak akan datang. Yang datang hanya yang asik-asik aja… gimana? Setuju?



(Parama Hotel, Bogor 3 November 2006 :: 5.00)