Tunjukkan Anda Peduli

Kalimat di atas adalah salah satu tagline iklan alat kontrasepsi yang marak di pertengahan tahu 90-an (kalau tidak tau, berarti jarang nonton TV....)

Di iklan itu diceritakan, jika Anda peduli kesehatan Anda, pasangan Anda dan masa depan Anda maka pakailah alat ini. Kepedulian adalah issue sentral yang diangkat dalam iklan tersebut. Kepedulian pulalah yang hari-hari ini diangkat lagi di masyarakat lewat semua media massa menyikapi kondisi negara yang memprihatinkan ini.

Kita diingatkan untuk terus peduli akan keadaan saudara-saudara yang lain, yang tidak seberuntung kita di sini. Keadaan di Aceh, keadaan di Nias dan yang terakhir keadaan saudara-saudara kita di Jogya, Klaten dan sekitarnya.

Tapi seperti tagline tersebut, kepedulian saja tidaklah kata cukup. Ada kata yang mendahuluinya “Tunjukkan kepedulian Anda”. Kata tunjukkan mengacu kepada sebuah karya nyata dan tindakan kita atas kepedulian kita.

Yup... seperti halnya dalam sebuah persekutuan, kepedulian adalah salah satu nilai-nilai yang dijunjung tinggi, dimana kita diajak untuk bersama-sama beremphati dan meresponi dengan positif keadaan saudara-saudara se-komsel kita. Tapi sekali lagi, peduli saja kurang. Kita perlu belajar untuk menunjukkan kepedulian kita. Belajar menunjukkan bagaimana kita mendukung saudara-saudara kita, belajar menunjukkan bagaimana kita mengasihi saudara-saudara kita, belajar menunjukkan bahwa kita selalu siap menolongnya, dan banyak hal lainnya.

Firman Tuhan juga menunjukkan bagaimana kita bukan hanya saling mengasihi (dalam perkataan) tetapi juga menunjukkan kasih kita. “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. “ (1 Yoh. 3:18)

Jadi mari bersama-sama belajar menunjukkan kasih kita...

Ngomong apakah Anda juga peduli terhadap saudara-saudara kita yang terkena bencana gempa di Jogja dan sekitarnya? Tunjukkan Anda Peduli.... lebih baik telat, daripada tidak sama sekali bukan?