Friday, December 17, 2010
The Prayer of St. Francis
TUHAN… jadikan saya instrumen pendamaian-Mu.
Di mana ada kebencian, mampukan saya untuk menanam cinta.
Di mana ada sakit hati, mampukan saya untuk mengampuni.
Di mana ada keraguan, mampukan saya untuk menumbuhkan iman
Di mana ada ketidakberdayaan, mampukan saya untuk menumbuhkan harapan.
Di mana ada kegelapan, mampukan saya untuk menjadi terang.
Dan di mana ada kesedihan, mampukan saya untuk menjadi sumber sukacita.
Tuhan Pencipta Beri saya kemampuan untuk tidak mencari terlalu banyak penghiburan, tetapi memberikan penghiburan.
Untuk memahami, sama seperti saya ingin dipahami.
Bahwa dengan memberi kami menerima.
Bahwa dengan mengampuni kami diampuni. Dan bahwa dengan mati kami dilahirkan dalam kehidupan kekal.
Thursday, December 16, 2010
In Searching of The Good GoalKeper
Nama-nama Peter Schmeichel dan Edwin Van Der Sar tentu tidak akan pernah terlupakan bagi sebagian besar fans United di era kepemimpinan Fergie. Ya, duo kiper gaek tersebut seakan menjadi jaminan kesuksesan United dalam merengkuh beragam titel domestik maupun eropa dalam masa karir mereka di Old Trafford.
Seperti dalam mitologi Yunani, Ares, dewa perang yang sangat ditakuti para musuhnya, merupakan sosok yang sangat kejam dan identik dengan kekerasan, anarki, dan pemberontakan. Namun dengan segala keberanian yang ia miliki, Ares tetap butuh seorang pendamping di medan perang. Fobos dan Deimos lah yang selalu menjadi pengawal utama Ares dalam medan perang. Sama halnya dengan Fergie dalam setiap misinya meraih gelar demi gelar. Tentu ia memiliki sosok yang dapat diandalkan dan tangguh di salah satu pos terpenting di lapangan: penjaga gawang. Tanpa mengucilkan peran posisi lalin yang tentunya juga berjasa, posisi penjaga gawang merupakan posisi yang sensitif bagi klub sebesar United. Nama-nama penjaga gawang dari seantero dunia telah mengisi ruang di bawah mistar gawang Old Trafford selama era Fergie.
Dari sekian banyak nama tentu Peter ”The Great Dane” Schmeichel menjadi sangat spesial bagi kita. Ia didatangkan dari Brondby tahun 1991 dengan bandrol hanya 530 ribu poundsterling. Pria bertubuh besar dengan tinggi hampir 193 cm dan mengenakan jersey ukuran XXXL ini bukanlah nama besar ketika itu meskipun ia berhasil membawa Brondby menjuarai Liga Denmark sebelum hijrah ke United. Namun karirnya mencapai puncak bersama Setan Merah ketika ia menyumbangkan banyak lembaran emas bagi sejarah klub ini. Lima gelar liga domestik plus satu gelar Liga Champions yang menyempurnakan musim ’treble’ 1998-1999. Pencapaian internasional terbaiknya terjadi pada 1992 ketika Schmikes membawa Denmark menjadi kampiun Eropa.
Aksi heroik dan penyelamatan khas tipikal Schmeichel kemudian menjadi kenangan manis bagi kita para fans ketika ia memutuskan mundur pada akhir musim 1999. Pada kelanjutannya, nama-nama Fabien Barthez hingga Tim Howard sempat menjadi palang pintu terakhir United dan mencoba meneruskan torehan fenomenal seorang Great Dane. Memang gelar liga dan Piala FA berhasil dipersembahkan pemain-pemain asal Perancis dan Amerika Serikat ini, tapi inkonsistensi menjadikan mereka akhirnya terdepak karena tidak dapat memenuhi standar yang telah dibuat oleh Schmikes.
Tahun 2005 menjadi saksi datangnya seorang penjaga gawang gaek yang seolah sudah habis karirnya, dari Craven Cottage ke Old Traffordd. Nama besar Edwin Van Der Sar saat membela Ajax dan Juventus dianggap sudah pudar ketika ia mendarat di Fulham. Nada pesimis pun datang dari banyak kalangan menanggapi aksi Fergie ketika merekrutnya. Harga 2 juta poundsterling dinilai terlampau besar bagi penjaga gawang berusia 35 tahun yang bermain di klub semenjana.
Seiring berjalannya waktu, Van Der Sar berhasil menggeser posisi Tim Howard dari pos kiper utama dan terus menorehkan rekor gemilang bersama United. Puncaknya adalah ketika ia memblok tendangan penalti Nicolas Anelka di Moskow pada musim 2008-2009. Masih ingatkah kita dengan rekor lainnya berupa cleen sheet yang ia torehkan? Sebanyak sebelas laga atau sekitar 1.032 menit jala Van Der Sar tidak pernah bergetar dan steril dari gol.
Kabar buruknya, akhir Oktober tahun ini Van Der Sar akan genap berusia 40 tahun dan sudah pasti Fergie akan dibuat pusing untuk mencari pengganti ”The Flying Dutchman”. Deputi Van Der Sar saat ini, Tomasz Kuszczak dinilai belum mumpuni untuk menjadi kiper nomer wahid United. Karena itu, banyak nama kemudian dikait-kaitkan dengan United akhir-akhir ini. Pelatih kiper Eric Steele pun didapati telah mengamati penjaga gawang asal Denmark, Andres Lindegaard sebanyak lima kali. Ia bermain untuk klub asal Norwegia Aalesunds FK. Lindegaard kini terus tampil gemilang dan diapresiasi dengan panggilan untuk tim nasional Denmark menggeser Tomas Sorensen.
Nama lain yang mencuat adalah kiper muda Spanyol yang bermain untuk Atletico Madrid, David De Gea. Fergie rela absen mendampingi para punggawa United dalam laga Piala Liga melawan Scunthrope beberapa minggu lalu untuk terbang ke Valencia demi mengamati bocah ini. Selain itu, Manuel Neuer dari Schalke04 dan Maarten Stekelenburg dari Ajax Amsterdam juga menghiasi berbagia media untuk menyambut pencarian Fergie akan seorang kiper pengganti Van Der Sar. Keduanya merupakan kiper muda yang mulai dipercaya menjadi penjaga gawang tim nasional masing-masing.
Mengamati runutan para penjaga gawang di era Fergie dan betapa pentingnya peran mereka dalam kejayaan United, menjadi menarik untuk disimak siapa pengisi pos kiper musim depan. Rumor akan pensiunnya Van Der Sar menyisakan tanda tanya besar akan nama pendamping seorang Ares demi mencapai misinya di masa depan. Akankah salah satu nama di atas benar menjadi penyandang nomor satu di United? Ataukah ada talenta lain yang muncul dari bawah pantauan radar seperti Schmikes di masanya?
We shall see, lads..
Wednesday, December 15, 2010
QUOTE
Life is like riding a bike, in order to keep your balance you gotta keep moving!" -Einstein
Manchester United di Era Alex Ferguson (1986–sekarang)
Alex Ferguson datang dari Aberdeen untuk menggantikan Atkinson dan mengantarkan klub meraih posisi 11. Musim berikutnya yaitu musim 1987–88, United menyelesaikan liga di posisi kedua, dengan Brian McClair yang menjadi pencetak 20 gol liga setelah George Best.
United mengalami masa sulit 2 musim berikutnya. Dengan pembelian pemain yang cukup banyak, Ferguson tidak dapat memenuhi harapan suporter. Alex Ferguson telah berada dalam bahaya pemecatan pada awal 1990, tetapi sebuah gol dari Mark Robins membawa United menang 1–0 atas Nottingham Forest dibabak ketiga Piala FA. Ini membuat Ferguson terselamatkan dan pada akhirnya United memenangkan Piala FA, setelah mengalahkan Crystal Palace di partai ulang babak final.
United memenangkan Winners' Cup Eropa di 1990–91, mengalahkan juara Spanyol musim itu, Barcelona di final, tetapi mengecewakan di musim berikutnya karena di liga mereka kalah dari saingan, Leeds United.
Kedatangan Eric Cantona di November 1992 merupakan sebuah langkah krusial United saat itu. Cantona membaur bersama pemain dan memenangkan Final Piala FA menjadikan MU menjadi juara dua di liga dan Piala FA. Ferguson membuat suporter kesal karena menjual beberapa pemain Beberapa dari mereka langsung terpilih menjadi anggota Tim nasional sepak bola Inggris. Secara mengejutkan, United kembali meraih double pada musim 1995–96. Ini adalah pertama kalinya klub Inggris meraih double sebanyak dua kali dan akhirnya mereka mendapat sebutan "Double Double".
Mereka memenangkan liga musim 1996–97 dan Eric Cantona menyatakan pensiun dari persepak bolaan profesional pada usia 30. Mereka mengawali musim 1997–98 dengan baik, tetapi mengakhiri liga pada posisi dua klasemen, dibawah pemenang dua gelar,
Trofi Treble Manchester United di simpan di Museum Di Old Trafford
Musim 1998–99 untuk Manchester United adalah musim tersukses karena mereka berhasil menjadi satu-satunya tim Inggris yang pernah meraih Treble(tiga gelar dalam satu musim) — dengan memenangkan Liga Utama Inggris, Piala FA dan Liga Champion UEFA di musim yang sama.Setelah melewati Liga Utama yang padat, Manchester United berhasil memenangkan liga pada pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur dengan skor 2–1, ketika Arsenal menang 1–0 atas Aston Villa.
Memenangkan Liga Utama merupakan bagian pertama dari treble United, yang disebut Ferguson bagian tersulit. Di final Piala FA mereka bertemu Newcastle United dan menang 2–0 melalui gol Teddy Sheringham dan Paul Scholes.[9] Pada pertandingan terakhir mereka musim itu, pertandingan Final Liga Champions Eropa 1999, mereka mengalahkan Bayern Munich, pertandingan tersebut disebut-sebut sebagai comeback terbaik yang pernah ada, kalah sampai dengan injury time dan mencetak gol dua kali di menit-menit terakhir untuk memastikan kemenangan 2–1. Manchester United juga memenangkan Piala Interkontinental setelah mengalahkan Palmeiras 1–0 di Tokyo.
[sunting] Setelah Treble (1999–sekarang)
United memenangkan liga tahun 2000 dan 2001, tetapi mereka gagal meraih kembali trofi kompetisi Eropa. Pada tahun 2000, Manchester United menjadi salah satu dari 14 pendiri kelompok G-14.[11] Ferguson mengadopsi gaya permainan bertahan dan tetap gagal di kompetisi Eropa dan United menyelesaikan liga pada urutan ketiga klasemen. Mereka meraih kembali gelar liga musim berikutnya dan memulai musim dengan sangat baik, namun penampilan mereka memburuk ketika Rio Ferdinand menerima skorsing 8 bulan karena gagal dalam tes doping. Mereka memenangkan Piala FA 2004, setelah mengalahkan Millwall.
Musim 2004-05, produktivitas gol United berkurang, yang disebabkan oleh cederanya Ruud van Nistelrooy dan United menyelesaikan musim tanpa meraih satu gelar pun. Kali ini, Piala FA dimenangkan oleh Arsenal yang mengalahkan United melalui adu penalti. Di luar lapangan, cerita utamanya adalah kemungkinan klub diambil alih oleh pihak lain dan pada akhir musim, Malcolm Glazer, seorang pengusaha asal Tampa, telah memiliki kepemilikikan United.
Giggs pemain dengan jumlah pertandingan terbanyak untuk United.
United melakukan awal buruk pada musim 2005–06, dengan kepergian Roy Keane yang bergabung dengan Celtic setelah United banyak dikritik publik dan klub gagal melewati babak knock-out Liga Champions untuk pertama kalinya dalam satu dekade setelah kalah dari tim asal Portugal, Benfica. Musim ini adalah musim yang buruk bagi United karena pemain kunci mereka seperti, Gabriel Heinze, Alan Smith, Ryan Giggs dan Paul Scholes cedera. Mereka hanya meraih satu gelar musim itu, Piala Liga, mengalahkan tim promosi Wigan Athletic dengan skor 4–0. United memastikan tempat di urutan kedua klasemen liga dan lolos otomatis ke Liga Champions setelah mengalahkan Charlton Athletic 4–0. Akhir musim 2005–06, satu dari penyerang kunci, Ruud van Nistelrooy, meninggalkan klub dan bergabung dengan Real Madrid, karena hubungannya dengan Alex Ferguson retak.
Musim 2006-07 memperlihatkan gaya permainan United yang menyerang seperti pada dekade 90-an, mencetak 20 gol lebih di 32 pertandingan. Pada Januari 2007, United mendapatkan Henrik Larsson dengan status pinjaman selama 2 bulan dari Helsingborgs, dan pemain itu memiliki pera penting dalam pencapaian United di Liga Champions,[13] dengan harapan meraih Treble kedua; namun setelah mencapai babak semi-final, United kalah dari A.C. Milan 3–5(agregat).
Dalam perayaan ke-50 keikutsertaan Manchester United dalam kompetisi Eropa, dan juga perayaan ke-50 dari Treaty of Rome, Manchester United bertanding melawan Marcello Lippi dan tim Eropa XI di Old Trafford pada 13 Maret 2007. United memenangkan pertandingan 4–3.
Empat tahun setelah gelar terakhir mereka, United meraih kembali gelar juara liga pada 6 Mei 2007, setelah Chelsea bermain imbang dengan Arsenal, meninggalkan the Blues tujuh poin di belakang dengan menyisakan 2 pertandingan, diikuti kemenangan United 1–0 dalam derbi Manchester hari sebelumnya, mengantarkan United ke gelar kesembilan Premiership-nya dalam 15 tahun eksistensinya. Namun, mereka tidak dapat mencapai double keempat mereka, karena Chelsea mengalahkan United 1-0 di final Piala FA 2007 yang berlangsung di Stadion Wembley yang baru.
Para pemain Manchester United mengangkat trofi liga inggris saat memenangkan Liga Utama Inggris tahun 2008
Pada 11 Mei 2008, United kembali meraih gelar liga setelah mengalahkan Wigan 2-0 di pertandingan terakhir untuk memastikan gelar tersebut, disusul gelar Liga Champions pada tanggal 21 Mei 2008 yang diraih dengan mengalahkan Chelsea 6-5 di final melalui adu penalti setelah bermain seri 1-1 di waktu normal 2x45 menit serta perpanjangan waktu 2x15 menit. Dengan status sebagai juara Liga Champions tersebut, United berhak mengikuti Piala Dunia Antarklub FIFA 2008 dan berhasil menjuarai turnamen tersebut setelah mengalahkan Gamba Osaka 5-3 di semifinal dan LDU Quito 1-0 di final. United pun menjadi klub Eropa kedua yang menjadi juara dunia setelah AC Milan pada 2007. Setahun setelah final Liga Champions UEFA tahun 2008, Manchester United masuk kembali ke final tahun 2009. Manchester United kemudian mengalami kekalahan dalam final Liga Champions UEFA 2008–09, saat menghadapi Barcelona dengan skor 2 – 0 di Roma, Italia.
(dan kisahnya masih akan terus berlanjut..............)
Manchester United di Masa sulit (1969–1986)
Setelah masa yang gemilang, United mengalami masa-masa sulit ketika ditangani Wilf McGuinness, selesai diurutan delapan liga pada musim 1969–70. Kemudian dia mengawali musim 1970–71 dengan buruk, sehingga McGuinness kembali turun jabatan menjadi pelatih tim cadangan. Busby kembali melatih United, walaupun hanya 6 bulan. Dibawah asuhan Busby, United mendapat hasil yang lebih baik, namun pada akhirnya ia meninggalkan klub pada tahun 1971. Dalam waktu itu, United kehilangan beberapa pemain kuncinya seperti Nobby Stiles dan Pat Crerand.
Manager Celtic yang berhasil membawa Piala Champions ke Glasgow, Jock Stein, ditunjuk untuk mengisi posisi manager — Stein telah menyetujui kontrak secara verbal dengan United, tetapi membatalkannya — . Frank O'Farrell ditunjuk sebagai suksesor Busby. Seperti McGuinness, O'Farrell tidak bertahan lebih dari 18 bulan, bedanya hanya O'Farrell bereaksi untuk menanggulangi penampilan buruk dari United dengan membawa muka baru ke dalam klub, yang paling nyata adalah direkrutnya Martin Buchan dari Aberdeen seharga £125,000. Tommy Docherty menjadi manager diakhir 1972. Docherty, atau "Doc", menyelamatkan United dari degradasi namun United terdegradasi pada 1974, yang saat itu trio Best, Law and Charlton telah meninggalkan klub. Denis Law pindah ke Manchester City pada musim panas tahun 1973. Pemain seperti Lou Macari, Stewart Houston dan Brian Greenhoff direkrut untuk menggantikan Best, Law and Charlton, namun tidak menghasilkan apa-apa.
Tim meraih promosi pada tahun pertamanya di Divisi Dua, dengan peran besar pemain muda berbakat Steve Coppell yang bermain baik pada musim pertamanya bersama United, bergabung dari Tranmere Rovers. United mencapai Final Piala FA tahun 1976, tetapi mereka dikalahkan Southampton. Mereka mencapai final lagi tahun 1977 dan mengalahkan Liverpool 2–1. Didalam kesuksesan ini, Docherty dipecat karena diketahui memiliki hubungan dengan istri fisioterapi.
Dave Sexton menggantikan Docherty di musim panas 1977 dan membuat tim bermain lebih defensif. Gaya bermain ini tidak disukai suporter, mereka lebih menyukai gaya menyerang Docherty dan Busby. Beberapa pemain dibeli Sexton seperti Joe Jordan, Gordon McQueen, Gary Bailey dan Ray Wilkins, namun tidak dapat mengangkat United menembus ke papan atas, hanya sekali finis diurutan kedua, dan hanya sekali lolos ke babak final Piala FA, dikalahkan Arsenal. Karena tidak meraih gelar, Sexton dipecat pada tahun 1981, walaupun ia memenangkan 7 pertandingan terakhirnya.
Dia digantikan manager flamboyan Ron Atkinson. Dia memecahkan rekor transfer di Inggris dengan membeli Bryan Robson dari West Brom. Robson disebut-sebut merupakan pemain tengah terbaik sepeninggal Duncan Edwards. Tim Atkinson memiliki pemain baru seperti Jesper Olsen, Paul McGrath dan Gordon Strachan yang bermain bersama Norman Whiteside dan Mark Hughes. United memenangkan Piala FA 2 kali dalam 3 tahun, pada 1983 dan 1985, dan diunggulkan untuk memenangkan liga musim 1985–86 setelah memenangkan 10 pertandingan liga pertamanya, membuka jarak 10 poin dengan saingan terdekatnya sampai Oktober 1986. Penampilan United kemudian menjadi buruk dan United mengakhiri musim di urutan 4 klasemen. Hasil buruk United terus berlanjut sampai akhir musim dan dengan hasil yang buruk yaitu diujung batas degradasi, pada November 1986, Atkinson dipecat. Setelah itu United merekrut pelatih baru, yaitu Sir Alex Ferguson.
Manchester United di Era Matt Busby (1945–1969)
Pada tahun 1945, Matt Busby ditunjuk menjadi manager dari tim yang berbasis di Old Trafford ini. Dia meminta sesuatu yang tidak biasa pada pekerjaannya, seperti menunujuk tim sendiri, memilih pemain yang akan direkrut sendiri dan menentukan jadwal latihan para pemain sendiri. Dia telah kehilangan lowongan manager di klub lain, Liverpool F.C., karena pekerjaan yang diinginkannya itu dirasa petinggi Liverpool adalah pekerjaan seorang direktur, tetapi United memberikan kesempatan untuk ide inovatifnya. Pertama, Busby tidak merekrut pemain, melainkan seorang asisten manager yang bernama Jimmy Murphy. Keputusan menunjuk Busby sebagai manager merupakan keputusan yang sangat tepat, Busby membayar kepercayaan pengurus dengan mengantar United ke posisi kedua liga pada tahun 1947, 1948 and 1949 dan memenangkan Piala FA tahun 1948. Stan Pearson, Jack Rowley, Allenby Chilton, dan Charlie Mitten memiliki andil yang besar dalam pencapaian United ini.
Charlie Mitten pulang ke Colombia untuk mencari bayaran yang lebih baik, tetapi kemampuan pemain senior United tidak menurun dan kembali meraih gelar Divisi Satu pada 1952. Busby tahu, bahwa tim sepak bola tidak hanya membutuhkan pengalaman pemainnya, maka, dia juga berpikir untuk memasukkan beberapa pemain muda. Pertama-tama, pemain muda seperti Roger Byrne, Bill Foulkes, Mark Jones dan Dennis Viollet, membutuhkan waktu untuk menunjukkan permainan terbaik mereka, akibatnya United tergelincir ke posisi 8 pada 1953, tetapi tim kembali memenangkan liga tahun 1956 dengan tim yang usia rata-rata pemainnya hanya 22 tahun, mencetak 103 gol. Kebijakan tentang pemain muda ini mengantarkannya menjadi salah satu manager yang paling sukses menangani Manchester United (pertengahan 1950-an, pertengahan akhir 1960-an dan 1990-an). Busby mempunyai pemain bertalenta tinggi yang bernama Duncan Edwards. Pemuda asal Dudley, West Midlands memainkan debutnya pada umur 16 tahun di 1953. Edwards dikatakan dapat bermain disegala posisi dan banyak yang melihatnya bermain mengatakan bahwa dia adalah pemain terbaik. Musim berikutnya, 1956–57, mereka menang liga kembali dan mencapai final Piala FA, kalah dari Aston Villa. Mereka menjadi tim Inggris pertama yang ikut serta dalam kompetisi Piala Champions Eropa, atas kebijakan FA. Musim lalu, FA membatalkan hak Chelsea untuk tampil di Piala Champions. United dapat mencapai babak semi-final dan kemudian dikandaskan Real Madrid. Dalam perjalanannya ke semi-final, United juga mencatatkan kemenangan yang tetap menunjukkan bahwa mereka adalah tim besar, mengalahkan tim juara Belgia Anderlecht 10–0 di Maine Road.
Sebuah plat kenangan di Old Trafford sebagai penghargaan untuk para pemain yang meninggal pada tragedi Munich Air.
Tragedi terjadi pada musim berikutnya, ketika pesawat membawa tim pulang dari pertandingan Piala Champions Eropa mengalami kecelakaan saat mendarat di Munich, Jerman untuk mengisi bahan bakar. Tragedi Munich air tanggal 6 Februari 1958 merenggut nyawa 8 pemain tim - Geoff Bent, Roger Byrne, Eddie Colman, Duncan Edwards, Mark Jones, David Pegg, Tommy Taylor dan Liam "Billy" Whelan - dan 15 penumpang lainnya, termasuk beberapa staf United, Walter Crickmer, Bert Whalley dan Tom Curry.[5] Terjadi 2 kali pendaratan sebelum yang ketiga terjadi kesalahan fatal, yang disebabkan tidak stabilnya kecepatan pesawat karena adanya lumpur. Penjaga gawang United Harry Gregg mempertahankan kesadaran saat kecelakaan itu dan dibawah ketakutan pesawat akan meledak, menyelamatkan Bobby Charlton dan Dennis Viollet dengan mengencangkan sabuk pengamannya. Tujuh pemain United menginggal dunia di tempat sedangkan Duncan Edwards tewas ketika perjalanan menuju rumah sakit. Sayap kanan Johnny Berry juga selamat dari kecelakaan itu, tetapi cedera membuat karier sepak bolanya berakhir cepat. Dokter Munich mengatakan bahwa Matt Busby tidak memiliki banyak harapan, namun ia pulih dengan ajaibnya dan akhirnya keluar dari rumah sakit setelah dua bulan dirawat di rumah sakit.
Ada rumor bahwa tim akan mengundurkan diri dari kompetisi, namun Jimmy Murphy mengambil alih posisi manager ketika Busby dirawat di rumah sakit, klub melanjutkan kompetisinya. Meskipun kehilangan pemain, mereka mencapai final Piala FA 1958, dimana mereka kalah dari Bolton Wanderers. Akhir musim, UEFA menawarkan FA untuk dapat mengirimkan United dan juara liga Wolverhampton Wanderers untuk berpartisipasi di Piala Champions untuk penghargaan kepada para korban kecelakaan, namun FA menolak. United menekan Wolves pada musim berikutnya dan menyelesaikan liga di posisi kedua klasemen; tidak buruk untuk sebuah tim yang kehilangan sembilan pemain akibat tragedi Munich air.
Busby membangun kembali tim di awal dekade 60-an, membeli pemain seperti Denis Law dan Pat Crerand. Mungkin orang yang paling terkenal dari sejumlah pemain muda ini adalah pemuda Belfast yang bernama George Best. Best memiliki keatletikkan yang sangat langka. Tim memenangkan Piala FA tahun 1963, walaupun hanya finis diurutan 19 Divisi Satu. Keberhasilan di Piala FA membuat pemain menjadi termotivasi dan membuat klub terangkat pada posisi kedua liga tahun 1964, dan memenangkan liga tahun 1965 dan 1967. United memenangkan Piala Champions Eropa 1968, mengalahkan tim asuhan Eusébio SL Benfica 4–1 dipertandingan final, menjadi tim Inggis pertama yang memenagkan kompetisi ini. Tim United saat itu memiliki Pemain Terbaik Eropa, yaitu: Bobby Charlton, Denis Law and George Best. Matt Busby mengundurkan diri pada tahun 1969 dan digantikan oleh pelatih tim cadangan, Wilf McGuinness.
Manchester United di Tahun awal (1878–1945)
Tim Manchester United pada awal sesi 1905-06, yang pada saat itu menjadi juara dua di Divisi 2 dan terangkat.
Tim pertama kali dibentuk dengan nama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railwaiy F.C. pada 1878 sebagai tim karya Lancashire dan Yorkshire, stasiun kereta api di Newton Heath. Kaos tim berwarna hijau - emas. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah memasuki kompetisi sepak bola tahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, menjadi perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris perkumpulan dan pengedropan "L&YR" dari nama mereka untuk menjadi Newton Heath F.C saja..
Tak lama kemudian, di tahun 1902, tim nyaris bangkrut, dengan utang lebih dari £2500. Lapangan Bank Street mereka telah ditutup.
Sebelum tim mereka bubar, mereka menerima investasi dari J. H. Davies*, direktur Manchester Breweries. Awalnya, seorang legenda tim, Harry Stafford, yang merupakan kapten tim, memamerkan anjing St. Bernardnya**, kemudian Davies memutuskan untuk membeli anjing itu. Stafford menolak, tetapi berhasil mempengaruhi Davies untuk menannamkan modal pada tim dan menjadi chairman tim. Diadakan rapat untuk mengganti nama perkumpulan. Manchester Central dan Manchester Celtic adalah nama yang diusulkan, sebelum Louis Rocca, seorang imigran muda asal Italia, berkata "Tuan-tuan, mengapa kita tidak menggunakan nama Manchester United?"[4] Nama ditetapkan dan Manchester United secara resmi eksis mulai 26 April 1902. Davies juga memutuskan untuk mengganti warna tim dan terpilihlah warna merah dan putih sebagai warna tim Manchester United.
Ernest Mangnall ditunjuk menjadi sekretaris klub menggantikan James West yang mengundurkan diri pada tanggal 28 September 1902. Mangnall bekerja keras untuk mengangkat tim ke Divisi Satu dan gagal pada upaya pertamanya, menempati urutan 5 Liga Divisi Dua. Mangnall memutuskan untuk menambah sejumlah pemain ke dalam klub dan merekrut pemain seperti Harry Moger, Dick Duckworth, dan John Picken, ada juga Charlie Roberts yang membuat dampak besar. Dia dibeli £750 dari Grimsby Town pada April 1904, dan membawa tim ke posisi tiga klasmen akhir musim 1903-1904.
Mereka kemudian berpromosi ke Divisi Satu setelah finis diurutan dua Divisi Dua musim 1905–06. Musim pertama mereka di Divisi Satu berakhir kurang baik, mereka menempati urutan 8 klasmen. Akhirnya mereka memenangkan gelar liga pertamanya pada tahun 1908. Manchester City sedang diselidiki karena menggaji pemain diatas regulasi yang ditetapkan FA. Mereka didenda £250 dan delapan belas pemain mereka dihukum tidak boleh bermain untuk mereka lagi. United dengan cepat mengambil kesempatan dari situasi ini, merekrut Billy Meredith dan Sandy Turnbull, dan lainnya. Pemain baru ini tidak boleh bermain dahulu sebelum tahun Baru 1907, akibat dari skors dari FA. Mereka mulai bermain pada musim 1907–08 dan United membidik gelar juara saat itu. Kemenangan 2–1 atas Sheffield United memulai kemenangan beruntun sepuluh kali United. Namun pada akhirnya, mereka tutup musim dengan keunggulan 9 poin dari rival mereka, Aston Villa.
Klub membutuhkan waktu dua tahun untuk membawa trofi lagi, mereka memenangkan trofi Liga Divisi Satu untuk kedua kalinya pada musim 1910–11. United pindah ke lapangan barunya Old Trafford. Mereka memainkan pertandingan pertamanya di Old Trafford pada tanggal 19 Februari 1910 melawan Liverpool, tetapi mereka kalah 4-3. Mereka tidak mendapat trofi lagi pada musim 1911–12, mereka tidak didukung oleh Mangnall lagi karena dia pindah ke Manchester City setelah 10 tahunnya bersama United. Setelah itu, mereka 41 tahun bermain tanpa memenangkan satu trofi pun.
United kembali terdegradasi pada tahun 1922 setelah sepuluh tahun bermain di Divisi Satu. Mereka naik divisi lagi tahun 1925, tetapi kesulitan untuk masuk jajaran papan atas liga Divisi Satu dan mereka turun divisi lagi pada tahun 1931. United meraih mencapaian terendah sepanjang sejarahnya yaitu posisi 20 klasemen Divisi Dua 1934. kekuatan mereka kembali ketika musim 1938–39.
Investor ato Advisor
Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" (Yohanes 6:8-9)
Kisah Yesus memberi makan 5000 orang pria, ditambah wanita dan anak-anak, merupakan salah satu kisah yang paling familiar di Alkitab. Ada seorang ahli kitab mengatakan, pada hari itu sekitar 20.000 orang diberi makan oleh Yesus.
Yang menarik dari cerita tersebut adalah bagaimana prilaku ke dua belas murid Yesus dalam cerita tersebut, mereka menempatkan dirinya sebagai penasihat. Bahkan hingga sekarang saya masih bisa mendengarkan bagaimana mereka menasihati Yesus: “Guru, Anda berkotbah terlalu lama!” “Sekarang sudah hampir malam.” “Matahari sebentar lagi terbenam dan malam akan segera datang.” “Orang-orang ini belum makan sepanjang hari dan mereka sangat kelaparan.” “Tuhan, jika Anda tidak menyuruh mereka segera pergi, Warteg terdekat telah tutup begitu mereka berjalan sampai di kota.”
Saat ini banyak orang Kristen siap dan mau untuk memberikan nasihat kepada Tuhan. Lagi pula memberi nasihat itu mudah – hal ini tidak butuh biaya apapun. Kata-kata itu murah!
Ya, murid-murid itu memberi nasihat pada Yesus, tetapi hikmat yang mereka berikan lebih mirip sebagai lelucon. Saya tidak percaya, Sang Guru membutuhkan mereka sebagai konsultan bagi pelayanan-Nya. Lagi pula Dia yang menciptakan tubuh manusia dan merancangnya untuk merasa lapar jika belum makan sepanjang hari. Dia tahu orang-orang itu lapar! Dia yang menciptakan matahari terbit dan merancang malam hari akan tiba sesudahnya. Dia tahu bahwa malam akan datang! Dia tidak butuh nasihat mereka. Kalimat yang disampaikan murid-murid itu, tidak lain adalah niat baik mereka, karena mereka tidak dapat memberi makan sekerumunan orang yang kelaparan itu.
Saya percaya Yesus membuat murid-muridnya kaget saat Ia memerintahkan mereka untuk memberi makan orang banyak itu. Para murid itu dengan cepat menyadari bahwa dibutuhkan lebih dari sebuah nasihat untuk memberi makan sekitar 20.000 orang! Jelas bagi mereka bahwa kata-kata saja tidak memenuhi kebutuhan fisik ribuan orang yang mengikuti Yesus itu.
Sadar bahwa nasihat murahan mereka tidak akan memberi makan orang-orang itu, mereka mulai mencari investor. Mereka menemukan seorang anak kecil yang masih menyimpan bekal makan siangnya – bekal yang sudah dipersiapkan untuk ia makan di sore hari saat perutnya sudah mulai lapar! Anak kecil itu memandangi bekal makan siangnya itu.. dan kemudian dia melihat ke orang-orang yang kelaparan saat Yesus meminta bekal yang disayanginya itu. Anak kecil itu memberikan bekalnya di tangan Yesus.
Satu-satunya orang yang tidak membutuhkan makan siang adalah kunci untuk memberi makan 20.000 orang yang sedang kelaparan. Satu-satunya orang yang tidak membutuhkan mukjisat adalah kunci mukjizat bagi kehidupan ribuan orang. Anak kecil itu menginvestasikan makan siangnya dan sebagai seorang investor ia menjadi rekan kerja Yesus. Pada akhir hari itu, dialah satu-satunya orang dalam cerita itu yang bisa berkata, “Hari ini, Yesus dan saya telah memberi makan 20.000 orang.”
Saya pikir kita semua akan bersemangat untuk berpatner dengan Yesus dalam rencana keselamatan-Nya bagi dunia terhilang. Tapi mari kita ingat bahwa untuk menjadi seorang patner atau rekan kerja selalu membutuhkan sebuah investasi. Penasihat bukanlah patner; investorlah yang merupakan patner! Saya percaya Yesus masih mencari patner bagi pelayanan Amanat Agung-Nya.
Pengubah sejarah selalu seorang investor! Dan mereka bisa ditemukan di seluruh penjuru dunia. Mereka adalah orang-orang yang tidak sayang memberikan seluruh hidupnya agar Yesus dapat menggunakan kehidupan mereka untuk memberkati banyak orang. Apakah Anda salah satu dari para investor itu atau hanya menjadi seorang penasihat saja? Pilihannya di tangan Anda.
Tuesday, December 14, 2010
Sepuluh Alasan United Akan Merebut Titel Musim 2010/2011
Seiring dengan tirai musim Liga Utama Inggris 2010/2011 akan dibuka, kami memeiliki 10 alasan khusus bahwa United tidak perlu mendatangkan pemain bintang lagi di bursa transfer kali ini. Dengan catatan tidak ada juga pemain yang hijrah dari Od Trafford. Berikut uraian yang dapat disimpulkan dari berbagai sumber di forum kami :
1. Tangan dingin Fergie, tidak usah diragukan lagi kualitas dan mental Sir Alex dipanggung premiership. Sebelas gelar liga Inggris berhasil diboyong bersama Setan Merah dan mensejajarkan titel ke-18 dengan rival utama Liverpool.
2. Old Crack, nama-nama seperti Ryan Giggs, Paul Scholes, Garry Neville, dan Edwin Van Der Sar memang sudah tidak muda lagi. Van Der Sar musim ini akan berusia 40 tahun, tapi masih terlihat kokoh mengawal gawang United. Tambahan kontrak semusim bagi mereka membuat pasukan muda United memiliki mentor yang kuat di dalam dan diluar lapangan. Nilai plus bagi para punggawa senior adalah mereka tetap rendah hati dan menunjukan sikap yang baik untuk panutan para pemain muda.
3. Faktor Wayne Rooney, tidak dapat dipungkiri Rooney gagal total di Piala Dunia kali ini. Tetapi siapa yang bisa meragukan kemampuan Rooney jika bermain bersama rekannya di Setan Merah? Suplai bola serta motivasi terus didengungkan para rekan Wazza di United. Musim ini Rooney akan menunjukan kemampuan terbaikknya lagi dan akan melupakan mimpi buruknya bersama Three Lions.
4. Kapten Timnas, United memiliki beberapa pemain yang menjadi kapten bagi negara asalnya. Rio Ferdinand di Inggris, Patrice Evra bersama Perancis, Ji Sung Park mewakili Korea Selatan, belum lagi Nemanja Vidic yang sering diplot memegang ban kapten jika rekannya berhalangan di timnas Serbia. Serta kapten muda asaal Skotlandia, Darren Flethcer. Sikap pemimpin dan mentalitas pemenang ada di skuad United saat ini.
5. Tak terdeteksi lawan, nama Javier Hernandez dan Chris Smalling bisa menjadi kartu turf United musim ini. Chicharito telah menunjukan bahwa ia pantas dibeli mahal oleh United. Dua gol brilliannya di Piala Dunia menunjukan hal itu. Lawan-lawan di Liga mungkin masi belum mengetahui karakter permainan bocah asal Mexico ini. Beda hal dengan Chris Smalling yang telah memainkan musim impian di Fulham bagi karirnya di profesional. Tiga musim lalu ia masih bermain di klub amatir bernama Maidstone United.
6. Talenta eropa. Gabriel Obertan, Chris Smalling, Tom Cleverley, Daron Gibson, Jonny Evans, si kembar Da Silva,Federico Macheda, Danny Welbeck. CUkup banyak nama-nama pemuda yang mengisi skuad tim utama United saat ini. Mereka sudah mencicipi pertandingan level eropa bahkan ada yang sudah bermain untuk timnas senior bagi negaranya. Mereka dijadikan fondasi masa depan tim utama oleh Fergie.
7. Debut impresif Antonio Valencia dan musim fantastis bagi permaninan Nani. Valencia menjadi pemain terbanyak kedua setelah Evra yang selalu diturunkan Fergie pada musim lalu. Nani menjelma menjadi pemain fantastis di bulan desmber bersama United. Apa yang harus dikhawatirkan untuk posisi winger musim depan?
8. "Big Game Player" sebutan tersebut ada dalam diri Fletcher dan Ji Sung Park, mereka kerap diturunkan Fergie bahkan harga mati untuk memainkan mereka jika United bersua tim besar. Baik di kompetisi lokal maupun Eropa. Mereka memiliki nilai lebih didalam semangat dan fisik yang tiada habisnya. Mengejar bola tanpa adanya rasa lelah.
9. "Money Can't Buy Glory" sedikit ungkapan yang hanya bisa ditangkal oleh seorang Jose Mourinho di Chelsea. City Menghabiskan banyak uang di bursa transfer kali ini. tapi dengan pelatih semodel Roberto Mancini? apa yang harus kita takutkan? United telah menang di derby Manchester di 3 pertemuan terakhir.
10. "Last but not least" Dukungan para fans United seantero jagad yang selalu mendukung United. Mereka hanya benci kepada pemilik klub asal Amerika Serikat. Terutama Red Army yang setia menemani United berkeliling laga tandanga ke seantero dunia. Tak lupa juga dukungan fans dari belahan dunia manapun, terutama Indonesia. Glory GLory Man Utd!!
Saturday, December 04, 2010
Sir Ryan Giggs??
Manchester–Pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson mengusulkan agar Kerajaan Inggris memberikan gelar kehormatan kepada Ryan Giggs sebagaimana gelar yang diberikan kepadanya.
Sang pelatih mengusulkan agar Giggs yang sudah 11 kali mempersembahkan trofi Liga Primer untuk Setan Merah diangkat sebagai ksatria.
Pertimbangannya adalah, jika Sir Clive Woodward layak mendapat gelar yang sama setelah menjuarai Piala Dunia Rugby 2003 bersanma Timnas Inggris, maka Giggs sudah jelas layak menyandang status yang sama.
Dalam pengantar yang ditulisnya untuk buku baru Giggs, My Life, My Story, Fergie menulis, “Masih ada satu hal yang belum dicapai Ryan, meski saya yakin ini hanya soal waktu.”
“Saya akan senang sekali menulis anggota tim saya dengan kata-kata ‘Sir Ryan Giggs’. Kenapa tidak? Lagipula, semua yakin Clive Woodward mendapatkan gelar ksatria karena dia memenangkan tiga laga di Piala Dunia 2003,” lanjutnya.
“Kini, saya yakin seluruh masyarakat Inggris dan penggemar rugby akan mengatakan dia (Woodward) memang layak, saya tidak akan membantah itu.”
Fergie menyambung, “Setelah tampil 800 kali untuk MU, banyak yang akan mulai mempertimbangkan, bukankah Ryan layak juga mendapatkannya?”
“Tak perlu dipertanyakan lagi, dia memang layak, sama seperti bintang olah raga lain yang sudah kita kenal di kepulauan ini,” lanjut Fergie.
Fergie juga berharap Giggs, dan Gary Neville serta Paul Scholes mau membangun dinasti kepelatihan di MU setelah mereka mengakhiri karier sebagai pemain.
Ujar Ferguson, “Yang membuat saya senang di atas segalanya adalah Ryan, seperti Paul Scholes dan Gary Neville, ialah bagian dari keluarga MU. Mereka tumbuh di klub ini dan pada akhirnya nanti mereka akan mendapat kesempatan untuk peran itu. Siapa yang lebih memahami klub daripada pemain yang telah bermain di setiap pertandingan?”
“Mereka tahu apa artinya menjadi pemain Manchester United dan saya yakin mereka memiliki peran dalam kelangsungan klub ini,” tegasnya.
Friday, December 03, 2010
Manchester United (1)
ngakunya MU fans, tp gak pernah nulis tentang MU, gitu kata temen pada suatu hari.
maka demi menjawab tantangannya, ditulislah thread ini.. hehe...
untuk pertama kali, sumbernya dr Wiki (hmmm..kata yg lebih tepat mungkin REPOST..)
---
Manchester United F.C. (biasa disingkat Man Utd, Man United atau hanya MU) adalah sebuah klub sepak bola papan atas di Inggris yang berbasis di Old Trafford, Manchester,
Dibentuk sebagai Newton Heath L&YR F.C. pada 1878 sebagai tim sepak bola depot Perusahaan Kereta Api Lancashire dan Yorkshire Railway di Newton Heath, namanya berganti menjadi Manchester United pada 1902.
Meski sejak dulu telah termasuk salah satu tim terkuat di Inggris, barulah sejak 1993 Manchester United meraih dominasi yang besar di kejuaraan domestik di bawah arahan Sir Alex Ferguson - dominasi dengan skala yang tidak terlihat sejak berakhirnya era Liverpool F.C. pada pertengahan 1970-an dan awal 1980-an. Sejak bergulirnya era Premiership di tahun 1992, Manchester United adalah tim yang paling sukses dengan sebelas kali merebut trofi juara.
Meskipun sukses di kompetisi domestik, kesuksesan tersebut masih sulit diulangi di kejuaraan Eropa; mereka hanya pernah meraih juara di Liga Champions tiga kali sepanjang sejarahnya (1968, 1999, 2008).
Sejak musim 86-87, mereka telah meraih 21 trofi besar - jumlah ini merupakan yang terbanyak di antara klub-klub Liga Utama Inggris. Mereka telah memenangi 18 trofi juara Liga Utama Inggris (termasuk saat masih disebut Divisi Satu). Pada tahun 1968, mereka menjadi tim Inggris pertama yang berhasil memenangi Liga Champions Eropa, setelah mengalahkan S.L. Benfica 4–1, dan mereka memenangi Liga Champions Eropa untuk kedua kalinya pada tahun 1999 dan sekali lagi pada tahun 2008 setelah mengalahkan Chelsea F.C. di final. Mereka juga memegang rekor memenangi Piala FA sebanyak 11 kali.[1] Pada 2008, mereka menjadi klub Inggris pertama dan klub Eropa kedua yang berhasil menjadi Juara Dunia Antarklub FIFA.
Pada 12 Mei 2005, pengusaha Amerika Serikat Malcolm Glazer menjadi pemilik klub dengan membeli mayoritas saham yang bernilai £800 juta (US$1,47 milyar) diikuti dengan banyak protes dari para pendukung fanatik.
(bersambung..)
Subscribe to:
Posts (Atom)