Saturday, March 24, 2007

old time




Dulu kita pernah sama-sama sableng, sama-sama pernah musuhin Pak Totok, sama-sama doa buat sekolahan, sama-sama minta Tuhan untuk menjamah temen-temen yang lain... sama-sama ngerjain retreat dan KKR yang heboh... sama-sama ngalamin hari yang gak enak.
Thanks for hari-hari indahnya ya.... sekarang kita sudah bisa ngeliat doa kita dijawab Tuhan kan??? Alleluia... hehehehe...
Ini pas kita lagi membahas reuni PAK di rumahnya Eva, sablengnya masih blom ilang kan??? hehehe...
Let me introduce who they are... (ya.. just ng-remind aja…)

Paling kiri pake baju item, hobi berkacamata, Eva. Salah satu pemimpin pujian kita yang berapi-api. Sama sodara kembarnya, eva (eh apa evi ya???? Hehehe… sumpah sampe sekarang aku masih gak bisa membedakan mereka berdua…) mereka membuat kita mengerti banyak hal tentang dunia roh. Ya latar belakang mereka yang nomaden membuat kita banyak mendapat ilmu dari mereka. Skarang kerja di BPR Pati, butuh modal? Hubungi aja si ibu ini, hehehehheheheh… bukan begitu??


Di belakang pake baju item juga, berkacamata ria, Syahara. Pemain gitar andalannya kita!! Sahabat sehidup semati, kehujanan bareng, makan bareng, ngerjain tugas bareng, satu kelas selama 2 tahun, begadang bareng nyiapin natal, sama-sama ngrintis di pelayanan pelajar, setia, tulus, pemalu (dulu… sekarang ampun malu-maluinnya…) sekarang kerja di RS. Panti Rapih Djokdja. Dah jadi PNS dia skarang … hope kapan-kapan bisa maen ke kost-mu Sya…


Sebelahnya duduk bawah, Luky. Dia yang paling kalem (dari semua yang ada di foto) berwibawa, dewasa (yang laen juga dewasa kok, tenang aja....) pernah ikut OSIS, jadi dia kayak jadi mediator kita ke birokrat sekolahan. Kalo kita mo ada acara, lobi-lobi ke pihak sekolah ato Pak Totok, dia yang akan maju... lulusan STPDN, bakalan jadi camat nih beberapa tahun kedepan! Katanya masih sendiri nih, ada yang mau daftar?

Sebelahnya di belakang pake baju putih, Tia. Dari semuanya, ini yang paling lama kenal. Sudah sekelas sejak kita sama-sama pake putih biru, jadi malah udah bosen banget.... sudah kenal sifat-sifatnya satu dengan yang lain, kalo ketemu bawaan nyela aja.... dulu dia yang bantuin Luky untuk lobi dan sekaligus bantuin yang lain untuk habisin makanan, hehehe.... gak heran badanya melar kayak VW Combi.... sekarang kerja di Jakarta jadi fasilitator pendidikan gitu. Suaranya oke banget, mendesah-desah mesum (hehehehe...) di foto ini dia sok imut, waktu itu sih karena lagi konsen dengerin lagu via Mp3 playernya Syahara, coba aslinya.... Ampunnnnnnnn.......

Yang paling kanan pake baju merah, no comment lah!!! Suruh yang lain aja yang cerita tentang si baju merah itu... biar objektif.. Yang pasti kalo gak ada dia, pasti gak bakalan sepi…. Tul gak? Hehehehe…

The Brandals (part 2)




Foto kita pas lagi kunjungan ke Pondok Hayat. Liat gayanya si Evan yang gaul banget… hehehhe… ketemu temen-temennya dia! Loe dah kayak ketua gank gitu, Van!!!! Peace yo…

United We Smile




Hehehehe… foto bareng si cerewet Niken & Sekar. Dulu bisa tiap hari godain mereka, sekarang…. Sering banget jahilin mereka, bahkan sampe nangis.... trus ngadu ke ibunya, trus dimarahi, trus tertawa licik... hehehe… but hey mereka tetep aja lengket sama aku, ya... mungkin mereka tau mana yang ganteng dan penuh kasih sayang. Hehehehe... kapan-kapan maen jalan-jalan yuk... 

the brandals




(gak sengaja nemu, file foto-foto lucu yang belum sempet kecetak…. Lucu-lucu dan gak penting banget, tapi hey… katanya “picture means much” tapi yang pasti file-file ini bakal ngingetin semua memori yang terjadi saat itu. Beberapa bukan file lama ternyata, but nice to remember…. Mungkin bisa jadi kenangan indah untuk anak cucu –buset tinggi banget cita-citanya, emang ada yang mau sama anak bandel, hehehehe….)


The Brandals…
Sama-sama bandelnya, sama-sama cowoknya lah yang jelas, hehehe…

Saturday, March 17, 2007

TUHANLAH YANG MEMELIHARAKU

TUHANLAH YANG MEMELIHARAKU

Siang itu kususuri jalan dengan langkah gontai, kepalaku tertunduk, matahari menghajar sekujur tubuhku dengan garang, siapapun yang melihat aku siang itu sudah bisa menebak bahwa aku adalah orang yang kalah perang.

Perusahaan tempat aku bekerja sudah tidak mampu lagi membayar karyawannya, mereka mulai mengurangi karyawannya sedikit demi sedikit, dan aku adalah orang pertama yang harus mengemasi barang-barangku.

Angin panas dan debu jalanan menghampiriku dengan cueknya, mataku kukedipkan untuk menahan angin dan debu, kuterawang jauh ke depan kuingat masa masa saat aku dan istriku merajut impian bersama. Kukatakan padanya dalam keadaan apapun perusahaan tempat aku bekerja tak akan pernah bangkrut karena secara finansial begitu kuat, jadi enggak perlu khawatir lagi. Tapi apa lacur, para birokrat perusahaan mulai mengkorupsi uang perusahaan untuk membesarkan perut mereka yang sudah buncit.

Kuingat pagi itu pak Ramli pimpinan perusahaan memanggilku, kumasuki ruangan pak Ramli dengan penuh tanda tanya dikepalaku. Kuketuk pintu ruangannya, dan dengan isyarat tangan pak Ramli mempersilahkan aku masuk, “Antok..” dia mulai berbicara setelah membiarkan aku duduk dengan nyaman “kamu sudah tahu kan kondisi perusahaan saat ini, kamu sebagai accounting di perusahaan ini pasti lebih tahu dari saya”. Suaranya datar tanpa ekspresi. Kudengar jantungku mulai berdegup kencang mereka-reka apa yang akan dikatakan. “rapat manajemen telah memutuskan kita akan mengurangi karyawan, secara berkala” pak Ramli melanjutkan berbicara setelah menyalakan rokok, “dan saya tidak bisa berbuat apa-apa, karena management telah memutuskan, bahwa kamu harus meninggalkan perusahaan siang ini, segala keperluan administrasi telah kami siapkan’.

Kemarahanku meluap seperti lumpur Lapindo, aku tidak terima, selama ini aku tidak pernah melakukan kesalahan. “Tidak adil !!!…” teriakku dalam hati. Untung saja bisikan setan untuk melempar pak Ramli keluar jendela tidak aku hiraukan. Kujabat tangannya dan kutinggalkan pak Ramli tanpa sepatah katapun.

Sesampi dirumah kulihat istriku sedang memasak, aku bingung apa yang harus kukatakan. Saat ku berada di depan pintu dapur, istriku agak terkejut melihat akau sudah ada di rumah, tapi dengan tenang ia menyapa, “koq sudah pulang mas?’ sambil mengemasi penggorengan yang habis ia pakai. Aku diam untuk beberapa saat, tak tahu apa yang ingin kukatakan. “Bagaimana dengan anak anak?” aku mengalihkan perhatian sebentar, karena aku bingung, tidak tega membayangkan anak dan istriku terlantar. “Sedang main tuh di halaman belakang.” Jawab istriku dengan manis. Kami mempunyai serang anak gadis yang masih berumur 4 tahun, yang sebentar lagi akan memasuki sekolah.

Aku duduk di kursi dekat istriku berdiri, kupeluk istriku dan kubenamkan kepalaku diperutnya, seperti anak kecil yang merajuk ibunya. Dalam keadaan seperti itu, istriku sudah hapal betul bahwa aku sedang ada masalah berat. “Ada apa mas?” sambil mengusap rambutku, is berusaha menenangkan diriku. “Aku dipecat.” Jawabku lirih. Istriku tidak mengatakan apa-apa, ia malah memelukku dan mencium kepalaku, “trus kenapa begitu sedih?” pertanyaan yang aneh pikirku, “kalau tanpa pekerjaan, bagaimana aku bisa membahagiakan kalian?” jawabku lirih. “Mas”, kata istriku, “senangkanlah hati Tuhan Allah kita dulu baru mas bisa menyenangkan hati orang lain”.

Seperti mendapat kekuatan ganda, aku langsung terhenyak, semangatku kembali membara. “yah.. aku selama ini lupa, bahwa Tuhanlah yang telah menghidupi keluargaku, aku terlalu sombong menganggap semua ini adalah hasil jerih payahku, dan kekuatanku.” Kepeluk istriku dan kucium keningnya, kutinggalkan ia di dapur, dan aku setengah berlari menuju kamar samping, tempat yang sudah lama aku tinggalkan, dimana kami dulu sering bersaat teduh bersama, berdoa bersama, sampai Tuhan memberikan segala kelimpahan kepada kami yang membuat aku lupa dengan Tuhan. Aku memasuki ruangan itu, masih tertata seperti yang dulu, aku berlutut dan berdoa, “aahhh Engkau sungguh baik Tuhan, kau berikan aku seorang istri yang tidak pernah melupakanMu”. Aku ambil Alkitab yang biasa kami pakai bersama, dan kubuka dengan sembarang. Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Kubaca kalimat itu dengan perlahan, dan kuresapi apa yang Tuhan sampaikan, ooohhh… aku tersungkur menangis terisak-isak, mensyukuri segala kasih setia-Nya.

Setelah hatiku tenang, aku bangkit berdiri, keluar menuju halaman belakang dan menemani anakku bermain. “Apa yang akan kamu makan besok?” terdengar suara bisikan di telingaku. Aku menjawab “aku tidak tahu, tapi yang aku tahu, Tuhanku akan memelihara dan memberiku makan.




Surabaya, 12 Juli 2006
D. Made Ari S
(upload by me, hehehehe...)

Ardi Strikes Back...

Hai.. hai..
Wah lama banget gak nulis di blog ini. Kangen banget deh…
Sibuk banget hari-hari ini, apalagi menjelang ANEC 2007 ini, wah semua daya upaya menyedit pikiran seluruh kantor, bahkan Pak Johan….

Tapi di H- beberapa ini, kita semua udah bisa agak nyante walo masih belum masih dag dig dug karena ANEC nya baru akan dilaksanakan minggu 25 feb ini, jadi hari ini sama bos bisa jalan-jalan ke mall sambil buang sial. Buang sial? Yup… potong gundul maksudnya… hehehe… jadi sambil ngetik sambil megang kepala yang rasanya gimana gitu…

Ditemani Vodka Mix Blueberry, aku menyelesaikan tulisan ini…
Daa daaa....

ANEC 2007 is coming to town.....

(beberapa hari sebelum ANEC, tepatnya Rabo pas sebelum meeting sama tim-nya EVA)

balada 3 laki-laki

Ceritanya berawal dari si Bos yang punya 2 buah voucher menginap di Novotel. Sebuah kamar Deluxe (wow….) dengan pool view (wow twice….).
Rencananya mau dipake untuk pak johan dan pak agung yang udah nikah. Rencana udah disusun dengan matang, semuanya tinggal dipake, jamu sudah disiapkan, pokoknya ready lah….
Sabtu itu (10 Maret 2007) segalanya berubah tidak seperti yang diharapkan.
Istrinya pak johan berhalangan (tau berhalangan apaan, berhalangan tetap atau berhalangan sementara, hehehehhe….) dan istrinya pak agung baru dateng dari luar kota selotar jam 8 malem, ups….

Akhirnya kamar dibooking satu deh…. Atas nama Agung Prayudi!
Karena merasa sendirian sampe jam 8 malem, akhirnya diajaklah anak nakal dan bandel ini besertanya… ya itung2 ngerasain kamar mewah, gitu katanya (sucks… dipikir aku gak bisa check in sendiri ta????) tapi why not? Hehehehhe….

Setelah bekerja setengah hari di kantor akhirnya kita check in deh.. oya pak johan juga diajak serta, katanya mau sauna di Novotel. Ya itung2 balas dendam lah, gak bisa check in (iyalah check in sendirian masak enak? Bantal guling emang bisa diajak ngomong???? Bathroom-nya juga terlalu asik untuk dipake konser sendiri. Hehehehehhheeee….)

Jam 3 kita masuk kamar, lompat2 di kasur bentar sambil liat pool (btw yang renang anak mungil2, gak asik ah….) makanya akhirnya kita mulai eksplorasi fasilitas yang lain.

WIFI! Yup… akhirnya kita nyalain laptop dan nyobain wifi-nya…. Benernya di kamar gak ada spot wifi sih, Cuma karena kita di pool side jadi masih bisa kena sinyalnya walo lemah (perlu minum obat kuat nih....)
Dan tebak apa yang dicari di internet oleh 2 orang yang udah nikah???? (eh aku gak dihitung loo, masih blom berpengalaman dibanding 2 orang sableng lainnya....).
Kalau anda pinter maka anda akan jawab…….. (gak usah dijelasin terlalu vulgar lah ya...) pokoknya tau aja lah....
tapi kegiatan ini hanya berlangsung selama 15 menit. Karena mereka sudah gak kuat nahan lagi untuk menunggu hasil download-an slese... pikirannya udah terlanjur jorok (penuh dengan kadal buntung) jadi daripada jadi sasaran tembak, mending ajak 2 orang sableng ini eksplorasi ke kegiatan lainnya aja...
dan dipilihlah kegiatan SAUNA.. seperti rencana semula.

Selama sauna asik bgt.... eh gak juga deng, karena sejauh mata memandang Cuma ngeliat laki-laki yang nyaris bugil sambil berkeringat ria (emang gw hombre....)
Tapi bagian paling asiknya adalah JACUZI.... mandi aer anget kalo bahasa sansekerta-nya… nice!!!!!!! Sambil sesekali menikmati harumnya melati... uhmm so nice... berapa bunga dipetik untuk menghasilkan sensasi ini ya...

Overall acara di novotel asik banget deh... the room is so nice, the bed was so awesome, the health center is so comfort, pokok asik pisan euy….
Sayang acaranya harus slese, karena istrinya pak agung dateng… ya bri kesempatan pada mereka untuk bikin film Novotel 151 lah…. Kalo beruntung minggu depan bisa download versi 3gp-nya lah…. Hahahahahahhahahahhahahahahhahahahahaha…….
Next time harus nyoba lagi di Novotel…. One of the best hotel in town!!!

08.00
Gw pulang dengan badan wangi euy……
Next time lagi ah….

gara-gara Kapitalisme

Dimana ada di Indonesia ini, High Risk Building yang ada Indomaretnya????? CUMA ADA DI GRAHA PENA……

Yup… mulai februari kmaren Indomaret mulai melayani nafsu liar (kasar banget ya bahasanya…) nafsu konsumerisme tenant GP.
Dan orang2 sekantor mulai ikut2 latah juga…
Pagi-pagi sebelum ngantor mampir dulu beli roti, siang pas mau ke pujasera juga mampir beli roti (eii..... wake up!!! Kita kan mau lunch, buat apa beli roti???? Ya biar tambah mantap katanya.... dasar gembul!) pokoknya gitu lah...

Tapi yang paling asik, di kantor sekarang selalu ada makanan kecil. Ya kerupuk lah, ya kacang atom lah, jadi asik lah......

Welcome Indomaret, welcome cemilan... welcome konsumerisme.....